Laporan wartawan Tribunnews.com Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat bekerja di kantor, biasanya Anda mengenakan alas kaki, bukan?
Beda halnya dengan karyawan-karyawan TaniHub Group, sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang agritech. Di kantor mereka yang baru, semua karyawan wajib melepaskan sepatu saat masuk ke kantor. Mereka menyebut dirinya sebagai TGerians.
TaniHub Group kini berkantor di Gedung 101 CoHive lantai ke-17, Mega Kuningan, Jakarta. TaniHub Group menempati kantor tersebut sejak 9 September 2019 lalu.
Selama tiga tahun perjalanan mereka, TaniHub Group telah beberapa kali berpindah kantor. Berawal dari sebuah rumah di daerah Depok, mereka lalu pindah ke sebuah ruko di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Mereka kemudian pindah ke kawasan Pasar Minggu. Terakhir, mereka bekerja di sebuah rumah di Kemang.
TaniHub Group mengusung tema alam di kantor mereka di CoHive. Terdapat sejumlah tumbuhan gantung dan padi artifisial.
Warna hijau mendominasi ruangan kantor mereka. Ruang kerja mereka mayoritas adalah open space. Hanya beberapa divisi yang bekerja di dalam ruangan khusus seperti finance dan people and culture.
Bagi tamu yang pertama kali berkunjung ke kantor TaniHub Group mungkin akan sedikit kebingungan. Mereka punya sebuah peraturan untuk semua orang, tamu dan TGerians dilarang mengenakan sepatu di dalam kantor.
Tribunnews.com mengalami itu saat mengunjungi kantor mereka pada Selasa (24/9/2019). Para tamu dan TGerians harus meletakkan sepatu mereka di sebuah ruangan. Di dalam ruangan itu terdapat beberapa locker untuk menyimpan sepatu. Di sana juga terdapat sejumlah sandal bersih untuk digunakan di dalam kantor.
Beberapa TGerians memilih bertelanjang kaki di kantor. Ada juga beberapa yang mengenakan sandal atau selop.
President dan Co-Founder TaniGroup Pamitra Wineka menuturkan sempat ada perdebatan sengit soal peraturan ini. Ada yang ingin mengenakan sepatu karena merasa sungkan kepada tamu. Ada juga yang berpendapat untuk mengusung semangat dan tingkah laku karyawan-karyawan di perusahaan rintisan yang menyenangkan dan nyaman. TGerians ingin merasa seperti berada di rumah meski berkantor di gedung.
Alasan lain adalah TGerians ingin menjadi seperti petani. Pamitra mencontohkan petani tidak mengenakan sepatu saat bekerja di sawah. Petani hanya mengenakan sepatu saat perjalanan ke sawah.
"Di sawah mereka melepas alas kaki. Kita ingin bekerja seperti itu. Kita berangkat dari rumah mengenakan sepatu, tapi saat di kantor kita lepas sepatu," ujar Pamitra di kantor TaniHub, Selasa (24/9/2019).
TaniHub Group membawa dunia pertanian ke kantor mereka yang baru. Sebagai contoh, setiap ruangan yang ada di sana diberi nama menggunakan nama buah dan sayuran. Sebagai contoh, Cabe Ijo, Semangka dan Srikaya.
Mereka juga memiliki sebuah ruang diskusi terbuka yang berundak-undak. Mereka menyebutnya Teras Sharing. Bentuk ruang diskusi tersebut memang mirip metode terasering.
"Itu mengingatkan pada siapa kita, dari mana kita berasal dan apa yang kita perjuangkan," kata CEO dan Co-Founder TaniGroup Ivan Arie Sustiawan.
Bagi TaniHub, kenyamanan TGerians adalah hal yang krusial. TaniHub berusaha membangun kantor yang bisa membuat TGerians merasa nyaman saat bekerja.
"Jika karyawan bahagia, maka kita akan mendapatkan hasil yang membahagiakan. Saya meyakini itu. Jika karyawan tidak bahagia, bagaimana kita mau maju," ujar Ivan.