News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teknologi Pakan Ternak Berbasis Limbah Sawit, Diyakini Mampu Tekan Impor Daging Sapi

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mencari upaya alternatif untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi yang masih tinggi pada tiap daerah, penggunaan teknologi pun kini mulai diterapkan untuk bisa menekan impor.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sempat mencanangkan agar Indonesia mampu melakukan swasembada daging sapi.

Namun, kebutuhan pasar terhadap produk peternakan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.

Tingginya kebutuhan terkait daging sapi ini membuat pemerintah 'seolah terbelenggu' dan terus melakukan impor.

ilustrasi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Seperti impor daging sapi dari Brasil sebanyak 10 ribu ton yang siap masuk Indonesia pada pekan pertama Oktober ini.

Upaya meningkatkan produktivitas peternakan khususnya produk sapi potong itu, satu diantaranya bisa diwujudkan melalui penerapan konsep 'integrasi sapi - sawit'.

Integrasi sapi-sawit ini dilakukan melalui pilot project dari teknologi dan penelitian yang tengah diaplikasikan di provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Pelalawan.

Konsep ini diharapkan mampu mendorong peningkatan perekonomian bagi peternak sapi skala rakyat.

Hal itu karena pemenuhan kebutuhan terhadap sapi potong ini masih belum mencapai target.

Pemerintah melalui institusi risetnya, yakni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun mencoba menerapkan teknologi untuk mengupayakan peningkatan produksi sapi yang diternak di lahan sawit.

Tribunnews pun menghubungi Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan untuk mengetahui seperti apa mekanisme dari pengintegrasian antara ternak sapi dan lahan sawit ini.

Ia mengatakan, konsep ini mampu mendukung pengembangan dan penerapan teknologi budidaya ternak sapi potong, karena digabungkan dengan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

Menurutnya, konsep ini bisa menjadi tolok ukur kemampuan pengintegrasian sapi -sawit dalam menekan impor daging.

"Kita ini masih perlu banyak sapi, daging kita kan 720 ribu ton tujuan kita, baru bisa terpenuhi lokal 400 sekian ribu ton. Berarti masih kurang, kekurangan itu kita masih penuhi dari impor kan, impor sapi juga, ada impor dagingnya," ujar Soni, saat dihubungi Tribunnews, Jumat (11/10/2019) malam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini