TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keinginan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memasang tiga orang wakil menteri (wamen) dinilai berlebihan.
Erick Thohir disarankan agar fokus memperbaiki kinerja dan performa BUMN ketimbang menuntut posisi wamen yang dinilai begitu banyak.
Penilaian itu disampaikan Ketua Forum Masyarakat Maluku (Formama) Arnold Thenu.
"Itu artinya Erick Thohir sudah gagal sebelum bekerja. Daripada Erick Thohir pagi-pagi sudah meminta wakil menteri berlebihan," ujar Thenu dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Jumat (25/10/2019).
Thenu menambahkan, lebih baik Erick Thohir fokus membenahi 142 BUMN yang belum seluruhnya berkinerja bagus.
"Kalaupun Erick Thohir memaksakan visi misi pribadinya yang bukan visi misinya Presiden. Berarti, Erick Thohir sama saja memaksa Presiden merubah berbagai peraturan. Itu menjadikan Erick Thohir anak manja," ujar Thenu.
Baca: Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas: Ada Menteri Not Right Man In The Right Job, Siapa Saja Mereka?
Mmenurut Arnold, fungsi dan peran Sekretaris Menteri (Sesmen) atau deputi serta lainnya akan menjadi berantakan alias tumpang tindih nantinya di internal Kementerian BUMN.
Baca: Cerita Jonan Jelang Lengser dari Menteri, Istri Tanya, Nanti Mau Ngomong Apa Udah Siap Belum?
"Kalaupun Erick Thohir tidak sanggup pimpin kementrian BUMN, lebih baik berjiwa besar mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah," kata dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan telah mengusulkan posisi wakil menteri (Wamen) BUMN ke Presiden Jokowi.
"Ya kalau mengurusi 142 (BUMN) bisa dua bisa tiga, bahkan Pak Presiden bilang kalau perlu lima ya dikasih. Tapi kan kita lihatlah, kan di sini (Kementerian BUMN) juga ada posisi sesmen, deputi menteri juga. Sudah ada tugasnya," ujar Erick Thohir.