Itu yang menjadi titik balik dari bisnisnya.
Garibaldi Thohir berhasil menjadikan Adaro Energy sebagai perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia setelah PT Kaltim Prima Coal, menjadi produsen batu bara terbesar kelima di dunia.
• Surya Tjandra Wakil Menteri ATR, Anak Pedagang Ayam Potong & Lulusan Kampus Ternama Luar Negeri
Pada 2008, Adaro Energy melakukan penjualan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO).
Adaro mengusung produk batubara dengan brand Envirocoal, batubara yang ditambang dengan konsep ramah lingkungan.
Kemudian, pada akhir 2011, Forbes menempatkan Adaro sebagai satu dari 50 Perusahaan Terbaik di Asia.
Pada 30 Mei 2013, untuk memperkuat investasi, Garibaldi Thohir memborong saham perusahaan yang dipimpinnya sendiri.
Dia membeli 2 juta lembar saham ADRO di harga Rp 950/lembar saham atau sekitar Rp 1,9 miliar.
Pada 2014, PT Adaro Power dengan anak usaha Korea East-West Power Co. Ltd. Ada juga perusahaan patungan, PT Tanjung Power Indonesia yang rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 X 100 megawatt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan.
Pada 2014, Garibaldi Thohir dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 37 oleh majalah Forbes. Majalah itu menyebutkan kekayaannya saat itu USD 855 juta.
Pada 10 Juni 2015, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menunjuk Garibaldi Thohir sebagai komisaris menggantikan Dwi Soetjipto.
Selain itu, Garibaldi Thohir juga masuk menjadi jajaran komisaris Go-Jek pada tahun 2019.
Kehadiran Garibaldi Thohir sebagai Komisaris Independen Gojek, menggantikan Winoto Katono pemilik Provident Capital.
Bahkan, kakak Erick Thohir itu turut masuk ke bisnis digital dengan menjadi pemegang saham mayoritas dari aplikasi rintisan (startup) berbasis komunitas Muslim yakni Umma.
Kekayaan Garibaldi Thohir