"Untungnya, sekarang sudah tersedia berbagai solusi e-wallet yang memfasilitasi pelanggan untuk dapat bertransaksi dengan mudah tanpa rekening bank. Namun dari segi logistik dan variasi produk, kami merasa perlu ada dukungan dari pemerintah dan pemain e-commerce untuk memberdayakan brand-brand lokal yang potensial."
SIRCLO sendiri di pertengahan tahun 2019 mengumumkan kerjasama dengan perusahaan Kamadjaja Logistics, dengan tujuan penyederhanaan pemenuhan pesanan yang diterima melalui marketplace sebagai upaya menghadapi percepatan pertumbuhan tren e-commerce.
SIRCLO memiliki dua produk untuk membantu brand dan pemilik usaha meningkatkan penjualan di berbagai marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan Blibli.com. SIRCLO Store dibuat untuk membantu brand lokal membuat toko online dengan mudah. Beberapa brand-brand lokal yang menggunakannya adalah ATS The Label, Benscrub, Namaste Organic, dan This Is April.
Di lain sisi, SIRCLO Commerce memiliki misi membantu brand lokal dan multinasional, menangani proses penjualan end-to-end di marketplace. “Connexi kami merupakan teknologi di balik operasional SIRCLO Commerce. Melalui tools ini, kami telah membantu lebih dari 40 principals ternama yang memayungi 200 brand besar.
Beberapa diantaranya adalah Reckitt Benckiser, KAO, Arnotts, Arla, L'Oréal (Group), Eiger, Levi's dan yang terbaru saat ini, Unilever,” ungkap Brian. Kini tools Connexi tidak lagi hanya digunakan secara internal SIRCLO, namun juga telah tersedia bagi brand lokal yang ingin mengembangkan bisnis di kanal marketplace.
Tidak berhenti sampai di sana, SIRCLO juga melihat potensi yang besar di ranah Social Commerce dan tengah mengembangkan dashboard penjualan yang terintegrasi dengan API WhatsApp Business. “Pemilik brand bisa langsung melayani kebutuhan pencarian produk dan melakukan transaksi melalui interaksi yang lebih personal dengan konsumen dalam bentuk chat,” jelas Brian.