Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendapatkan predikat baru dari idA menjadi idA+ oleh PT Pemeringkst Efek Indonesia (PEFINDO), PT Permodalan Nasional Madani Persero (PNM) pun melepas obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2019 sebesar Rp 1,35 triliun.
Penerbitan obligasi berkelanjutan ini dilepas dalam dua seri.
Obligasi yang ditawarkan pada seri A sebesar Rp 586 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40 % per tahun.
Sementara jangka waktu untuk penawaran obligasi seri A ini selama 3 tahun.
Sedangkan Seri B menawarkan obligasi dengan jangka waktu 5 tahun, jumlah obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 763 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 % per tahun.
Baca: PT KAI Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun untuk Peremajaan Kereta Api
Baca: Lima Hari Setelah Dilantik, Menteri PPPA Sambangi Kantor PNM
Baca: SMF Bakal Salurkan KPR untuk Karyawan PNM
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan hasil obligasi ini nantinya akan digunakan untuk modal kerja.
"Dana yang diperoleh dari hasil penawaran obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja PNM," ujar Arief, saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
Ia menjelaskan, pihaknya akan memfokuskan dana hasil penawaran obligasi ini untuk mendorong pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"(Modal kerja) yang akan disalurkan untuk pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah," kata Arief.
Terkait Join Lead Underwriter (JLU) obligasi in, akan dilakukan oleh PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas serta PT Mandiri Sekuritas.
Sebelumnya, PT (PNM memperoleh kenaikan peringkat dari idA menjadi idA+ (Single A Plus, Stable Outlook).
Kenaikan tersebut berdasar pada hasil rapat Sertifikat Pemantauan Khusus Pemeringkatan yang dilakukan oleh PT PEFINDO pada bulan lalu tepatnya Rabu (23/11/2019).