TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menobatkan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik – Kelompok Bank BUKU 3 dan 4 dan Bank Pendukung Pendalaman Pasar Uang Terbaik – Kelompok Transaksi Repurchase Agreementsesuai GMRA (Global Master Repurchase Agreement).
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Direktur Utama Bank BRI Catur Budi Hartopada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Jakarta (27/11).
Baca: Setor Tunai hingga Bayar Apa Saja Lebih Mudah dan Dekat di Agen BRILink
Catur menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap komitmen perseroan yang konsisten terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia.
“Tidak hanya memberikan akses pembiayaan, Bank BRI juga melakukan berbagai upaya agar para pelaku UMKM dapat naik kelas diantaranya melalui pelatihan, pendampingan, inkubasi serta membuka akses pemasaran yang lebih luas,” ujarnya.
Hingga akhir kuartal III 2019, penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp. 903,14 Triliun dengan 77,60% diantaranya merupakan kredit UMKM. Di tahun 2022 Bank BRI menargetkan porsi kredit UMKM mencapai 80% dari total portofolio kredit BRI.
Selain dinobatkan sebagai Bank UMKM Terbaik, BRI juga menjadi Bank Pendukung Pendalaman Pasar Uang Terbaik – Kelompok Transaksi Repurchase Agreementsesuai GMRA. Penghargaan ini menunjukkan bahwa perseroan secara aktif telah mendukung BI, utamanya terkait stabilitas moneter.
“Di tahun 2019, frekuensi transaksi REPO Bank BRI ke BI dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI (DJPb) meningkat 207% yoy, sementara untuk volume transaksinya meningkat 176% yoy. Hal ini menunjukkan bahwa Bank BRI mendukung akselerasi pengembangan dan pendalaman pasar keuangan di Indonesia,” imbuhnya.
Baca: Rayakan Ultah Ke-124, BRI Gelar Lomba Lari BRILian Run 2019 di Surabaya
Meningkatnya transaksi REPO dan Reverse REPO yang dilakukan oleh Bank BRI tak terlepas dari usaha perseroan yang terus menambah jumlah counterparty. Hal ini sejalan dengan perluasan cakupan counterpartymulai dari Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Konvensional, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) hingga bank asing. “Jumlah counterpartyBRI saat ini tercatat sebanyak 75, angka ini meningkat apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 61,” imbuh Catur.
Bank BRI sendiri merupakan salah satu pionir dalam transaksi REPO USD dan REPO to Maturity di Indonesia dan pada tahun lalu telah melakukan penandatanganan Global Master Repurchase Agreement dengan seluruh BPD di Indonesia. Bank BRI juga telah mengantongi izin untuk melakukan transaksi REPO dengan nasabah non bank sejak tahun 2017 yang lalu. (*)