TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MIS Group melalui anak perusahaannya PT Multi Inti Digital Bisnis (MDB) juga melakukan relaunching PrivilegeID dan peluncuran e-Recycle.
Chief Executive Officer Multi Inti Digital Bisnis (MDB), Subhan Novianda mengatakan, PrivilegeID merupakan transformasi dari program terdahulunya yang dikenal dengan nama Pracico Privilege.
Pracico Privilege sendiri awalnya merupakan customer reward (loyalty) program yang diperuntukkan bagi anggota Kospin Pracico yang dikemas dalam bentuk aplikasi digital saat anggota Pracico Privilege ini diberikan fasilitas untuk dapat menikmati kenyamanan airport lounge secara gratis di jaringan airport lounge yang telah bekerja sama di Indonesia dan Singapura.
"Manajemen melihat program Pracico Privilege harus lebih menarik lagi dan fleksible sehingga dapat diimplementasikan sebagai program customer reward untuk berbagai model bisnis yang ada. Untuk mengakomodir kebutuhan itu, kami meluncurkan program PrivilegeID," katan Subhan .
Dibandingkan dengan program pendahulunya, PrivilegeID tampil dengan desain yang lebih eksklusif dan tentunya dengan tambahan fitur baru.
Baca: 10 Potret Transformasi Putri Tanjung Staf Khusus Jokowi, Masa Kecil Pipi Tembam hingga Cantik Dewasa
Jika sebelumnya Pracico Privilege hanya dapat akses lounge gratis, di PrivilegeID para member dapat menginap gratis di hotel-hotel pilihan dengan menukarkan sejumlah Privilege Point yang dimiliki.
"Dan tentunya PrivilegeID akan terus berinovasi dengan berbagai fitur-fitur yang lebih menarik,' katanya.
Hingga pertengahan November 2019 ini anggota PrivilegeID sudah mencapai lebih dari 1.300 kartu dan ditargetkan meningkat menjadi 3.500 anggota pada akhir tahun 2020.
Perusahaan juga membuka rintisan bisnis lainnya yakni e-Recycle, merupakan pengembangan usaha yang fokus pada proses pengolahan sampah berbasis mobile application.
E-Recycle dibuat bukan untuk menyaingi bank-bank Sampah yang ada namun justru memperkuat model manajemen limbah yang ada secara mandiri oleh masyarakat tapi justru mengajak bank-bank sampah yang ada termasuk masyarakat umum dan organisasi-organisasi lainnya untuk bergabung dan mengelola limbah dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Selama ini pengelolaan limbah secara mandiri belum banyak tersentuh teknologi khususnya digital dan masih menggunakan cara-cara konvensional," katanya.
Saat ini kebanyakan pihak yang mengelola atau berada di industri limbah termasuk Bank Sampah hanya melakukan satu atau sebagian dari proses pemilahan- pengumpulan – pengolahan – penjualan dari limbah.
Bank Sampah biasanya hanya mengumpulkan limbah pada area terbatas dan menjualnya ke agen atau perusahaan yang nantinya akan mengolah limbah menjadi produk yang berguna.
e-Recycle melakukan semua keempat proses diatas sehingga dapat dikatakan e-Recycle adalah pihak yang melakukan end to end pengelolaan limbah mulai dari penghasil limbah tingkat pertama (masyarakat dan industri) hingga menghasilkan produk yang bisa dikonsumsi oleh banyak pihak.
“Sebagai perusahaan digital innovation, dua pengembangan usaha ini diharapkan akan menjadi produk unggulan MDB untuk kelangsungan bisnis MIS Group selanjutnya. Kami akan terus berinovasi dan melakukan pengembangan produk yang bermanfaat,” pungkas Subhan.
Sebagai bentuk komitmennya mendorong kemajuan koperasi, tahun ini untuk kedua kalinya Multi Inti Sarana Group (MIS Group) menggelar kompetisi PRAJA 2019.
Di ajang ini MIS Group mengajak para jurnalis se-Indonesia dan masyarakat umum untuk mengungkap berbagai kisah inspiratif bertema “Reposisi Koperasi di Era Transformasi” dan membingkainya dalam bentuk karya tulis jurnalistik, karya foto jurnalistik, karya tulis blog, karya video kreatif, dan ide bisnis koperasi.
Menurut Ketua Dewan Juri yang juga Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Prof. Dr. Rully Indrawan, jumlah karya yang masuk sekitar 994 karya, terdiri dari karya tulis jurnalistik (111), karya foto jurnalistik (352), karya tulis blog (185), karya video kreatif (90) dan ide bisnis koperasi (255).