News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

“Indonesia Derivative Market Summit 2019" untuk Dorong Penetrasi Bursa Berjangka

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdagangan berjangka komoditi makin diminati investor seiring dengan tingginya keuntungan yang didapatkan dari transaksi di produk derivatif ini.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), sebagai salah satu bentuk investasi di antara
beragam pilihan, kian menarik perhatian para pengelola dana.

Jumlah investor PBK kini meningkat seiring
dengan signifikannya potensi keuntungan dari produk yang ditransaksikan di Bursa Berjangka.

Mengacu pada UU No. 10/2011 amandemen dari undang-undang No. 32/1997 tentang Perdagangan
Berjangka Komoditi, PBK didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan jual beli komoditas dengan
penarikan margin dengan penyelesaian kemudian berdasarkan kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah dan atau
kontrak derivatif lainnya.

Dalam hal ini, komoditi merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai subyek kontrak berjangka untuk derivatif
syariah dan atau kontrak derivatif lainnya yang diatur dengan peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (Bappebti).

Komoditi yang ditransaksikan pun berbagai macam, mulai dari produk primer seperti
produk pertanian, pertambangan, dan energi, hingga berbagai produk finansial seperti indeks saham dan mata uang
asing atau yang lebih dikenal dengan foreign exchange (forex).

Semakin tingginya minat masyarakat untuk terlibat dalam PBK ditandai dengan tren lonjakan volume transaksi
kontrak multilateral dan kontrak Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) baik di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) maupun
Bursa Berjangka Derivatif Indonesia (BKDI) dalam beberapa tahun terakhir.

Data Bappebti menunjukkan bahwa transaksi BBJ dan BKDI pada 2016 mencapai 7.012.220 lot atau meningkat
6,40% dari tahun sebelumnya.

Pada 2018, peningkatannya mencapai 25,20% atau menjadi 8.821.762 lot.

Volume transaksi kontrak berjangka pada Januari-Agustus 2019 tercatat sebesar 7.043.116 lot.

Jumlah
itu diperkirakan terus meningkat seiring masifnya upaya sosialisasi dan edukasi terkait pilihan investasi PBK.

Untuk melihat lebih jauh potensi PBK dan sebagai upaya mengedukasi masyarakat, PT Mentari Mulia Berjangka,
pialang resmi terkemuka di perdagangan berjangka derivatif, menyelenggarakan “Indonesia Derivative Reach
International Market” Summit 2019.

Forum internasional ini akan menghadirkan pembicara bertaraf global di bidang bursa berjangka, antara lain
Lawrence Kook, Director of Cambodia Derivative Exchange; Du Liqun, Deputy Director of China Credit Research
Center, dan Sou Socheat yang menjabat sebagai President Director of Securities and Exchange Commission of
Cambodia.

Panel diskusi tersebut membahas potensi pasar berjangka atau derivatif dengan beragam produknya pada 2020.
Tidak hanya di Indonesia, potensi PBK di sejumlah negara Asia Tenggara pun terbuka.

Apalagi, baik BBJ terus memperluas kerja sama dengan beberapa bursa berjangka luar negeri.

Harapannya, investor
asing akan semakin banyak masuk ke perdagangan berjangka dalam negeri.
Kendati demikian, tidak hanya untuk memperdagangkan kontrak berjangka dari bursa luar ke dalam negeri, tetapi
kerja sama ini juga berpotensi membuat kontrak komoditas dalam negeri dapat diperdagangkan juga di luar negeri,
khususnya di Asia Tenggara.

Jika akhirnya minat investor asing membuat perdagangan bursa berjangka menjadi ramai, maka Indonesia semakin
cepat mencapai mimpi untuk menjadi acuan harga komoditas dunia.

Saat ini Indonesia merupakan
produsen dan eksportir terbesar di dunia untuk beberapa komoditas, seperti kelapa sawit, karet, nikel, dan timah
sehingga potensi untuk menjadi harga acuan komoditas sangat besar.

Selain panel diskusi, dalam forum internasional itu PT Mentari Mulia Berjangka Peking University akan
menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) terkait pertukaran informasi dalam
penelitian dan data di bidang derivatif dan perdagangan berjangka.

Baca: Bitcoin Terbuka Peluang Diperjualbelikan di Indonesia

Nota kesepahaman juga akan diteken antara PT Mentari Mulia Berjangka dengan First Gold sebagai penasihat dan
konsultan di perdagangan berjangka.

Sejumlah kesepakatan itu diarahkan kepada pengembangan PBK dalam negeri
dan edukasi kepada masyarakat luas.

"Mentari Mulia Berjangka bersinergi dan berkomitmen untuk terus melanjutkan edukasi tentang derivatif dan
perdagangan berjangka demi mengembangkan potensi pasar derivatif di Indonesia hingga internasional. Kami
berkomitmen membangun dan memperkuat SDM yang handal serta membuat inovasi baru dalam pelayanannya
kepada nasabah, agar dapat lebih kompetitif di dunia perdagangan berjangka komoditi. juga terus memberikan
sosialisasi dan edukasi perihal perdagangan berjangka komoditi kepada masyarakat umum“ ujar Direktur Utama PT Mentari Mulia Berjangka. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini