Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Hamidin mengatakan di wilayah hukumnya tak ada organisasi-organisasi yang terkait langsung dengan terorisme.
Namun, ia menegaskan tak akan lengah menghadapi terorisme. Apalagi Labuan Bajo telah menjadi destinasi wisata baru bagi wisatawan mancanegara.
"Saya sudah mencoba petakan dan sebetulnya tidak ada secara langsung organisasi yang terkait dengan terorisme di NTT," ujar Hamidin di Polda NTT, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2019).
"Tetapi kita tidak boleh lengah bahwa radikalisme terorisme itu dia akan mencari tempat yang nyaman, yang menurut orang tidak mungkin terjadi," imbuhnya.
Baca: 8 Pulau Cantik yang Bisa Dikunjungi Saat Liburan ke Labuan Bajo
Hamidin menyebut kewaspadaannya lantaran tak jauh dari NTT yakni di Kecamatan Sape di Nusa Tenggara Barat memiliki histori terkait kelompok-kelompok radikal.
Selain itu, mantan direktur pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut berkaca pada pengalaman bom Bali tahun 2002 silam.
Baca: UUS Bank DKI Siap Dukung Jakarta Destinasi Wisata Halal
Menurutnya, saat itu tak ada yang menyangka Pulau Dewata akan menjadi target aksi terorisme. Oleh karena Labuan Bajo menjadi destinasi wisata baru, maka ada kemungkinan menjadi target pula.
"Untuk itu kami senantiasa mempelajari jaring-jaring dan simpul-simpul terorisme yang ada di lingkungan di provinsi (NTT) kita. Misalnya kami selalu koordinasi dengan NTB dan kami juga mengawasi organisasi-organisasi teroris domestik yang ada di Indonesia," tandasnya.