TRIBUNNEWS.COM - Zaenal Muttaqin, Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), mengungkapkan sejumlah fakta mengenai Ari Askhara, Direktur Utama Garuda Indonesia yang telah dicopot karena tersandung kasus dugaan penyelundupan motor gede Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton di pesawat Garuda A330-900.
Zaenal dalam beberapa kesempatan, mengungkapkan Ari Askhara sering membuat keputusan yang memberatkan pegawai hingga adanya kebijakan yang diskriminatif.
Diantaranya:
1. Penerbangan jarak jauh
Peraturan yang tidak wajar dibuat oleh Ari Askhara, yakni melakukan perjalanan bolak balik Jakarta-Sydney langsung dalam sehari.
Saat awak kabin langsung menempuh perjalanan Jakarta-Sydney pulang pergi dalam sehari, pilot diketahui bisa beristirahat terlebih dulu di Sydney.
Zaenal menjelaskan tidak pernah melakukan sistem kerja yang memberatkan awak kabin.
"Satu diantara yang terkait dengan hal penerbangan jarak jauh pulang pergi," ujar Zaenal.
"Jadi di sini awak kabin itu pergi Jakarta-Sydney, Sydney Jakarta, sementara pilotnya itu menginap di Sydney."
"Ini tidak pernah terjadi dalam kepemimpinan Garuda sebelumnya," tandasnya.
Menurut penelurusan Tribunnews.com, waktu yang ditempuh untuk sekali jalan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Sydney pada Minggu (8/12/2019) besok, berdurasi 10 jam 10 menit.
Sedangkan perjalanan dari arah sebaliknya, dengan hari dan maskapai yang sama, membutuhkan waktu tempuh selama 10 jam.
Hal tersebut membuat beberapa awak kabin mengalami kelelahan berkepanjangan.
Tidak hanya itu, Zaenal menyebutkan enam hingga tujuh awak kabin sampai harus masuk rumah sakit untuk opname.