News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resmi Dikuasai Bangkok Bank, Bagaimana Nasib Permata Bank ke Depan?

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas teller di Bank Permata Tbk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan PT Astra International Tbk (Astra) dan Standard Chartered Bank untuk melepas kepemilikan sahamnya di PT Bank Permata Tbk kepada Bangkok Bank Public Company Limited dinilai sejumlah analis positif bagi industri perbankan.

Masuknya raksasa finansial asal Thailand itu membuat sektor perbankan Indonesia didukung oleh pemodal-pemodal besar di dunia.

"Penjualan saham Bank Permata ke Bangkok Bank membuat sektor finansial, khususnya perbankan memiliki dukungan modal besar. Di luar Bank BUMN, pemegang saham bank besar di Indonesia adalah raksasa finansial dunia," jelas Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Marolop Alfred Nainggolan dalam keterangannya, Jumat (20/12/2019).

Sejumlah bank besar di Indonesia pun memiliki mitra strategis dari lembaga keuangan asing. Misalnya, OCBC NISP dengan pemodal Singapura, BTPN dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) asal Jepang dan Bank Danamon yang telah diakuisisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG).

Baca: Ekonom Bank Danamon Ungkap BI Berpeluang Turunkan Suku Bunga Acuan

BTPN kemudian merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC Indonesia) yang juga dimiliki oleh SMBC pada Februari 2019.

Bank Danamon juga merger dengan Bank Parahyangan yang sebelumnya sudah diakuisisi MUFG pada Mei 2019 lalu.

"Masuknya Bangkok Bank tentu akan mendorong proses konsolidasi perbankan Indonesia. Langkah ini sejalan dengan strategi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bagus buat industri perbankan nasional," ujar Marolop.

Menurut dia, dengan dukungan finansial yang kuat, Bank Permata dapat mengakselerasi bisnisnya dengan lebih kuat dan lebih siap untuk berkompetisi di industri finansial yang makin ketat saat ini.

"Hubungan Bank Permata dengan Astra Group yang akan tetap terjaga pasca akuisisi juga akan menjadi salah satu faktor penguat bagi bank ini di masa depan. Bangkok Bank dengan pengalamannya tentu punya strategi yang sudah teruji. Apalagi masyarakat Indonesia dan Thailand memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda," imbuhnya.

Bangkok Bank telah sepakat menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat dengan Standard Chartered dan Astra untuk mengakuisisi total 89,12 persen kepemilikan sahamnya di Bank Permata.

Transaksi disepakati sebesar 1,77 kali lipat dari nilai buku Permata pada 30 September 2019 dengan harga pembelian indikatif Rp 1.498 per saham.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akuisisi Permata Bank oleh Bangkok Bank Dinilai Positif, Mengapa?"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini