Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengumumkan hasil audit kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada Rabu (8/1/2020) besok.
Jelang pengumuman tersebut, Stat Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga meminta agar BPK benar-benar terbuka saat mengungkapkan hasil investigasi mereka.
"Kami harap hasilnya betul-betul terbuka, terang benderang tidak ada yang ditipu," kata Arya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Menurut Arya, hasil investigasi lembaga tersebut bisa menjadi bahas rujukan untuk Kejaksaan Agung maupun kementeriannya.
"Kami percaya BPK lakukan yang terbaik dan kita harapkan nanti itu bisa jadi masukan bagi kejaksaan maupun bagi kami untuk ambil sikap," ujarnya.
Arya mengaku tak mengetahui secara pasti pihak mana yang meminta BPK untuk melakukan audit terhadap kasus Jiwasraya. Dia memperkirakan hal tersebut berasal dari inisiatif Kejaksaan Agung untuk menambah bukti kasus yang mereka usut.
"Soalnya ada dasar apakah merugikan negara atau tidak. Kalau rugikan negara berarti dia masuk ke pidana," kata Arya.
Sebelumnya, Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna di Gedung BPK, Jakarta, Senin (6/1/2020) mengatakan, kasus gagal bayar JIwasraya ini merupakan kasus besar dan pihaknya akan menyampaikan pengumuman resmi audit investigasi kasus ini pada Rabu, 8 Januari 2020.
"Jadi, Rabu (lusa) akan kami lakukan official announcement, kami sudah berkomunikasi secara intensif dengan Jaksa Agung," ujar Agung.
Akan ada hal-hal yang menjadi fokus pada audit investigasi itu, seperti manajemen risiko (risk management) hingga kerugian negara.
Namun dia belum membeberkan terkait poin penting dalam audit investigasi itu. Agung menekankan bahwa detailnya akan disampaikan pada Rabu mendatang.
"Kita tunggu tanggal 8 Januari nanti, kerugian negara kita hitung sebagai bagian dari proses investigasinya," kata Agung.