TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jadi milyader di usia sangat muda di Indonesia bisa dibilang sangat jarang di Indonesia.
Tapi Abdul Muiz Farist, pengusaha muda berusia 24 tahun telah mencicipinya melalui perjuangan sendiri karena orangtuanya bukan Crazy Rich Asian ataupun taipan minyak dari Timur Tengah.
Hanya berbekal kemauan dan kerja keras untuk berbisnis, ia bahkan tak melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.
"Saya dulu juara kelas, tapi sejak saya berpikir untuk memulai bisnis karena kondisi ekonomi keluarga, saya jadi sering bolos. Tapi saya tak menyesalinya, meskipun dulu banyak yang menghina saya, tapi kini saya telah menuai hasilnya," kata Muiz.
Abdul Muiz Farist mengisahkan ini saat memberikan sambutan di acara Launching Gedung Elvotel dan PT Elvo Global Internsia (Elvonesia) miliknya beberapa hari lalu.
Pencapaiannya ini tak lepas dari perkembangan ekosistem gim tanah air yang terus meningkat dalam dua tahun terakhir.
Muiz sukses mengibarkan namanya di industri gim Indonesia, khususnya bidang microtransaction atau penjualan voucher game.
Baca: Kisah Para Pengusaha Sukses yang Memaksimalkan Modal Kecil Menjadi Keuntungan Besar
Baca: Hadapi Revolusi Industri 4.0 Pengusaha Muda Indonesia Harus Jadi Pemain Utama
Baca: Pamer Kedekatan dengan Pengusaha Muda Asal Solo, Elly Sugigi Singgung Soal Ketulusan dan Popularitas
Sempat sukses di bidang clothing, ia pun harus menerima kerugian besar, hingga miliaran rupiah.
"Awal saya memulai Elveta, semuanya tampak mulus dengan omset miliaran rupiah, namun karena adanya kesalahan alokasi dana, bisnis tersebut hancur. Bahkan saya sempat difitnah menggelapkan uang perusahaan, dan itu sempat membawa saya ke titik terendah kehidupanku, " katanya mengenang.
TidakĀ mau larut dalam keterpurukan, insting pebisnisnya berhasil membawanya bangkit.
Kini, dengan enam perusahaannya termasuk E-Sports, bernama Team Elvo, ia berambisi menjadi nomor satu di industri gim tanah air.
"Team Elvo jadi E-sports tim pertama yang disupport oleh perusahaan dengan ekosistem yang sama, Elvonesia. Tunggu saja gebrakannya, saya optimis kami akan menjadi nomor satu di ekosistem ini.", katanya.
Dikatakannya, hingga penghujung 2019, omset mencapai Rp 200 miliar.
Capaian besar untuknya yang berusia sama dengan umur rata-rata pencari kerja di Indonesia.
Muiz pun menatap tahun baru ini dengan target yang lebih ambisius,.
"Sebanyak Rp 300M harus tercapai di tahun ini. Satu juta dolar dan menaungi satu juta orang, jadi visi yang sedang dan akan terus diusahakan PT.Excel Diginusa Grup," katanya di sela-sela acara Grand Launching Elvonesia.