"Khusus untuk seller di marketplace kita siapkan layanan HaLu ini," ungkapnya.
Wiwin juga menjelaskan, pasar kuat SiCepat saat ini berada di Pulau Jawa dan Bali. Pelanggan social commerce saat ini mencapai 37.000 dengan total dengan seller di semua platform e-commerce mencapai 1 juta seller.
"Kontribusi e-commerce Shopee terhadap kita cukup besar selain dari Tokopedia dan Bukalapak," ujarnya.
Jika dirinci, volume kiriman SiCepat 70 persen dikontribusi oleh platform e-commerce, 25 persen dari social commerce dan baru 5 persen dari transaksi B to B.
Tahun ini target kenaikan volume dan pendapatan SiCepat diproyeksikan naik 3 kali lipat. "Tahun 2019 lalu kita targetkan kenaikan kiriman paket 98 persen tapi realisasinya mencapai 400 persen. Sementara, revenue kita targetkan naik 117 persen tapi realisasinya mencapai 197 persen," jelas Wiwin.
Komoditi paling dominan di kiriman SiCepat adalah produk fashion, aksesoris dan produk kecantikan. "Volume kiriman kami masih didominasi oleh produk untuk perempuan," ujarnya.
Sampai bulan Februari ini, SiCepat mengoperasikan 817 outlet di seluruh Indonesia dari total target tahun 2020 ini sebanyak 1.000 gerai.
"Kita juga akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk mengejar target jumlah outlet ini," kata dia.
"Kita juga akan punya lebih banyak partner pick up distribusi yang belum bisa kita umumkan sekarang," imbuh Wiwin.