TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan program bahan bakar Biodiesel 40 persen (B40) bisa terealisasi pada Juli 2021, sebagai bagian dari upaya mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Rapat Kerja (Raker) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tahun 2020.
Melaui implementasi B40, Pemerintah berharap bisa melakukan subtitusi impor.
Baca: SAH! Pengunduran Diri PM Malaysia Mahathir Mohamad Disetujui Raja Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa
Baca: Nikita Mirzani Terancam Hukuman Paling Lama 2 Tahun 8 Bulan Penjara
Oleh karena itu, Airlangga pun meminta BPPT sebagai lembaga kaji terap teknologi untuk melakukan uji coba terkait kesiapan bahan bakar jenis solar bercampur 40 persen minyak kelapa sawit (CPO) itu.
"Khusus mengurangi impor, pemerintah menyiapkan roadmap biodiesel 40 persen, diharapkan BPPT bisa menyiapkan uji coba. Dan Juli 2021 bisa diimplementasikan," ujar Airlangga, di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Mantan Menteri Perindustrian ini kembali menekankan harapannya kepada BPPT agar bisa menghasilkan inovasi yang mendukung transformasi dan pengembangan industri tanah air.
Baik itu yang berorientasi pada ekspor, hilirisasi industri hingga subtitusi impor.
"Khusus BPPT, diharapkan bisa transformasi dari sisi produk. Termasuk pengembangan industri yang ada di roadmap industri 4.0," kata Airlangga.