TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jasa Raharja kembali menyelenggarakan program mudik gratis 2020 dengan target pemudik sebanyak 44.000 orang atau naik 10 persen dibandingkan tahun 2019 yaitu sebanyak 40.000 orang.
Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo menyampaikan program mudik ke-13 akan menggunakan moda transportasi kereta api, bus, dan kapal laut.
“Pelaksanaan Mudik Gratis oleh Jasa Raharja untuk moda Kereta api kita bekerjasama dengan PT KAI, armada bus kita gunakan dari swasta, dan kapal laut didukung pelni serta ASDP,” kata Budi di kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Baca: Banjir Lagi, Rahmat HS Malah Begini, Syukur Terjadi Pas Libur, karena Anies Baswedan Orang Soleh
Baca: Film Mariposa Bukan Cuma Cinta-cintaan, Angga Yunanda Sebut Ada Parenting yang Bisa Dipelajari
Budi menjelaskan mekanisme pendaftaran online akan dilaksanakan pada 10 Maret–14 Maret 2020 untuk moda kereta api melalui aplikasi mobile JRku yang dapat diunduh di Google Play Store dan App Store
Kemudian, moda bus dan kapal laut dibuka mulai 31 Maret–17 April 2020 melalui website www.mudik.jasaraharja.co.id atau Aplikasi JRku.
“Kami gunakan pendaftaran online agar memudahkan calon pemudik dengan persyaratan yang dibutuhkan bagi calon pemudik, antara lain KTP,Kartu Keluarga, SIM C, dan STNK Motor,” tutur Budi.
Jasa Raharja melaksanakan program mudik gratis dengan moda transportasi bus 648 armada (naik 4,5 persen), transportasi kereta api 12 rute (naik 20 persen) serta transportasi kapal laut 9 rute (naik 12,5 persen).
Sementara itu, Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding menambahkan secara standar pelayanan mudik gratis sama dari tahun sebelumnya.
“Kami yakinkan pemudik tidak ada lagi ongkos yang diminta apalagi kalau ada operator bus yang menaikkan penumpang di jalan. Itu tidak benar,” kata Amos.
Kegiatan arus mudik, sambungnya, akan berkoordinasi dengan Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan dan stakeholder lainnya.
“Kami juga dirikan pos terpadu ada 160 titik di seluruh Indonesia. Pos terpadu untuk memantau data kecelakan yang tidak kita harapkan selama momentum mudik tahun ini,” tuntasnya.