Mengenai arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2020 hingga 2024, Slamet mengatakan peningkatan produksi akan berorientasi pada pembangunan perikanan budidaya yang berkelanjutan dan berdaya saing dengan mempertimbangkan potensi daya dukung lingkungan, ekonomi dan sosial di wilayah pengelolaan perikanan budidaya.
"Kita akan fokus membangun model kawasan budidaya tambak udang, rumput laut, lobster, patin dan ikan hias. Kemudian, model pakan mandiri maggot serta pembangunan industri dan sistem logistik perbenihan," tambah Slamet.
Slamet menjelaskan, model kawasan berbasis budidaya berprinsipkan pengembangan bertanggungjawab dan berkelanjutan dengan menerapkan manajemen pengelolaan yang terintegrasi dan terkontrol sehingga meningkatkan produktivitas, menjamin aspek ketelusuran dan keberlanjutan serta menumbuhkan kawasan ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan budidaya.
Kemudian, model pengembangan pakan alami maggot merupakan upaya memenuhi bahan baku alternatif pakan.
Maggot merupakan larva serangga Black Soldier Fly (BSF) yang mampu merombak, mengekstraksi dan mengkonversi nutrien dalam limbah organik untuk mendapatkan nutrien dalam bentuk baru sebagai bahan baku alternatif pakan ikan.
Sementara pembangunan sistem logistik perbenihan bertujuan untuk membangun mata rantai proses produksi benih ikan dan udang secara terintegrasi dan lebih tertata untuk memenuhi ketersediaan benih bermutu di seluruh Indonesia.