Menurutnya, fluktuasi tersebut disebabkan dari kesepakatan yang gagal antara OPEC dan Rusia, sehingga membuat harga minyak anjlok.
"Seberapa cepat dia naik turun. Ada hasil dari kesepakatan OPEC, sehingga harganya tetap dibawah," kata Suahasil.
Namun, Suahasil mengaku optimis harga minyak bisa kembali naik seiring pulihnya perkembangan ekonomi dunia, terutama di China.
"Nanti China sudah mulai jalan meningkatkan permintaan. Seperti diketahui semua di APBN punya fleksibilitas, dengan situasi sekarang kita masih berjaga-jaga dengan beri stimulus ke dunia usaha untuk mendorong kegiatan ekonomi," pungkasnya.(Yanuar/Tribunnews.com)