Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Aktivitas operasional di salah satu pabrik produsen pesawat terbesar di dunia, Boeing, di negara bagian Washington, Amerika Serikat (AS) telah ditutup sementara.
Kebijakan ini mulai diterapkan Boeing pada hari Rabu ini, hingga dua pekan ke depan untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona (Covid-19), setelah beberapa pekerjanya dinyatakan terinfeksi virus ini.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (26/3/2020), penutupan sementara pabrik di Washington itu diprediksi akan berdampak pada 70.000 karyawan di wilayah Puget Sound.
Menurut perusahaan ini, puluhan ribu karyawan itu akan tetap menerima cuti berbayar selama penghentian operasional pabrik.
Dalam keterangan resminya, pihak Boeing menjelaskan bahwa keputusan tersebut dibuat untuk memastikan kesejahteraan karyawan, keluarga mereka serta masyarakat setempat.
Perusahaan ini akan melakukan kegiatan pembersihan di lokasi yang terkena dampak dan menerapkan persyaratan ketat bagi karyawan yang hendak kembali bekerja setelah penghentian operasi selama dua pekan.
Keputusan enghentian operasi sementara ini muncul setelah beberapa pekerja di divisi produksi Boeing dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
KUNCI JAWABAN Post Test Modul 2 Proses Regulasi Diri saat Kegiatan Belajar Berlangsung Disebut . . .
Baca: Hari Ini Rupiah Diprediksi Bergerak Stabil, Tapi Masih Berpotensi Melemah
Sementara itu, Asosiasi Ahli Mesin Internasional, sebuah serikat pekerja yang mewakili karyawan Boeing, menyampaikan kepada anggotanya bahwa salah satu pekerja di pabrik Boeing di Everett, Washington meninggal akibat wabah tersebut.
Baca: Hari Ini IHSG Diprediksi Masih Menguji Support Baru
Secara terpisah pada hari Rabu waktu Washington, mengutip dari sejumlah sumber, Reuters melaporkan bahwa Boeing berencana memulai kembali produksi 737 MAX pada Mei mendatang.
Baca: Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona
Perusahaan kedirgantaan AS tersebut akan mengakhiri penghentian produksinya yang telah berlangsung selama berbulan-bulan itu.
Produksi pesawat ini sebenarnya telah dihentikan sejak Januari lalu karena masalah persetujuan peraturan, setelah terjadinya dua kecelakaan fatal pada pesawat jenis itu yang digunakan salah satunya oleh maskapai Indonesia.