News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Imbas Covid-19, Ramayana Depok PHK Karyawan, Pakar Ekonomi: Kegiatan Konsumsi Masyarakat Menurun

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral video karyawan Ramayana Depok, Jawa Barat menangis lantaran terkena PHK. Ramayana disebut mengalami kesulitan finansial sebelum panedemi corona.

Nukmal menjamin pada Dinas Tenaga Kerja Kota Depok untuk menuntaskan kewajiban mereka terhadap hak-hak pegawai yang di-PHK.

"Proses pemanggilan karyawan untuk diberikan haknya semuanya sudah berjalan," kata Nukmal.

"Ada (uang kesejahteraan), kami akan bayarkan sesuai ketentuan Undang-Undang," sambungnya.

Tanggapan Pakar Ekonomi

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta, Tri Mulyaningsih mengatakan sektor jasa seperti retail memang terdampak oleh physical distancing.

Pasalnya, seruan physical atau social distancing mendorong masyarakat untuk tetap berada di rumah, demi mengurangi risiko terjadinya penularan virus corona.

Menurut Tri, hal ini kemudian mempengaruhi prevensi masyarakat dalam hal konsumsi, terutama konsumsi di luar bahan pokok atau makanan.

Sektor-sektor kebutuhan sekunder dan tersier pun akan mengalami dampak yang signifikan.

Baca: Ganjar Pranowo Berharap Tidak Ada PHK Selama Corona.

Tri menilai, kasus PHK yang dilakukan Ramayana Depok merupakan dampak pembatasan ruang gerak masyarakat.

"Kalau saya melihat kasus pemutusan hubungan kerja di Ramayana misalkan, itu lebih pada dampak pembatasan ruang gerak masyarakat ini, sehingga kegiatan konsumsinya (konsumsi masyarakat) menurun," kata Tri saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (8/4/2020) malam.

Tri mengatakan, menurut sejumlah ulasan ekonomi dan berdasarkan data yang ia lihat, awalnya lebih menekankan pada pengaruh adanya pandemi corona terhadap perekonomian Indonesia lewat transmisi ekspor-impor  atau perdagangan luar negeri.

"Awal-awal itu diperkirakan dampak ekonomi lebih pada karena terganggunya perdagangan dengan China karena endemi awalnya itu China," ungkap Tri.

"Jadi misalnya Indonesia, itu kan memiliki ketergantungan ekspor-impor yang cukup tinggi dengan China, kita banyak mengekspor bahan baku dan sumber energi ke China, begitu juga kita banyak mengimpor barang-barang setengah jadi maupun barang jadi dari China," tambahnya.

Menurut Tri, ulasan-ulasan tersebut muncul karena ditengarai perusahaan-perusahaan yang banyak berinteraksi ekspor-impor dengan China.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini