Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kembali mengimpor bawang putih dan bawang bombay setelah harga di pasar menunjukkan tren melonjak. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, harga kedua komoditi pangan tersebut akan kembali turun setelah bawang yang diiimpor tiba di Indonesia.
“Saat ini ada sekitar 34 kontainer atau 29 ton bawang putih dan bawang bombay sudah berada di Pelabuhan Tanjung Priok dan akan terus masuk dari RRT,” kata Mendag usai pemantauan ke gudang importir bawang putih dan bawang bombay dalam keterangan, Kamis (16/4/2020).
Diketahui, stok bawang putih sangat besar sehingga harga eceran di pasar mengalami penurunan secara drastis.
Baca: Wishnutama Koreksi Pernyataan Luhut Akan Tarik Wisatawan China, Korsel dan Jepang
Harga bawang putih kekinian stabil di harga Rp32.000 per kilogram.
Turunnya harga bawang putih ini berkat terobosan kebijakan Kemendag yang memberikan relaksasi dengan membebaskan Persetujuan Impor dan Laporan Surveyor untuk komoditi bawang putih dan bawang bombay.
Baca: Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19
Di kesempatan yang sama, Mendag juga menginspeksi ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBJ) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Baca: Kisah Jenazah Dokter Dimakamkan Tanpa Menggunakan Peti di TPU Padurenan Bekasi
Mendag memastikan stok beras secara nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan warga menjelang Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2020.
“Secara nasional, stok beras saya pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri 1441 H bahkan sampai panen mendatang," ungkap Agus.
Dia menjelaskan, stok beras nasional dalam menghadapi puasa dan Lebaran saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton.
“Aman dan Mantul (mantap betul). Harga beras secara nasional sangat stabil, bahkan selama bulan Maret 2020 tidak menimbulkan inflasi,” tambahnya.