TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada akhir pekan, Jumat (17/4/2020), nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta dalam kondisi menguat ditopang sentimen eksternal.
Rupiah Jumat sore ditutup menguat 175 poin atau 1,12 persen menjadi Rp 15.465 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.640 per dolar AS.
Perusahaan bioteknologi Gilead Sciences, Kamis malam mengumumkan uji klinis obat antivirus remdesivir menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengobati Covid-19.
Dikabarkan, sebagian besar dari 125 pasien yang diberi obat remdesivir Gilead di sebuah rumah sakit di Chicago telah pulih dan dipulangkan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga mengeluarkan pedoman baru untuk pembukaan kembali ekonomi AS karena penyebaran wabah Covid-19 mulai melandai.
Baca: Dampak Corona, Raffi Ahmad Ungkap dari 7 Program Televisi, Kini Tinggal 2 Acara yang Masih Syuting
Sebanyak 29 negara bagian di AS disebut bisa mulai membuka lock down dalam waktu dekat.
Sedang ekonomi China berkontraksi atau mengalami pertumbuhan negatif menjadi minus 6,8 persen di kuartal pertama 2020, kontraksi pertama sejak 1992.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp 15.505 per dolar AS.
Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 15.438 per dolar AS hingga Rp 15.540 per dolar AS.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 15.503 per dolar AS dibanding hari sebelumnya, Rp 15.787 per dolar AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo bersyukur nilai tukar rupiah terus menguat pada perdagangan akhir pekan.
"Pergerakan nilai tukar rupiah yang bergerak stabil dan menguat itu menunjukkan confident yang terus membaik di pasar," katanya dalam jumpa pers daring di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, setidaknya ada empat faktor yang mendorong pelaku pasar percaya terhadap Indonesia.
Perry menyebut kepercayaan pelaku pasar dalam dan luar negeri itu tumbuh karena Bank Indonesia selalu hadir di pasar dan menempuh langkah stabilisasi nilai tukar jika rupiah tertekan, menjadi faktor pertama rupiah stabil.
Baca: Martunis Ungkap Hasil Lelang Jersey Cristiano Ronaldo, Tembus 180 Juta Rupiah
Kedua, mekanisme pasar yang berlangsung baik, juga sedikit mengurangi kerja bank sentral ini dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Berkurangnya intervensi dalam stabilisasi rupiah itu, kata Perry, juga mendorong cadangan devisa yang kuat yang saat ini meningkat mencapai 120 miliar dolar AS.
Nilai tukar rupiah yang terus menguat, kata Gubernur BI, juga dipengaruhi mulai mengalirnya modal asing masuk Indonesia khususnya dalam pembelian Surat Berharga Negara (SBN), sebagai faktor ketiga.
Fakto keempat, karena langkah pemerintah Indonesia dalam penanganan Covid-19 melalui stimulus fiskal dan moneter.
"Confident itu juga melihat langkah pencegahan Covid-19, termasuk mitigasi Indonesia dan berbagai negara, seperti stimulus fiskal, moneter, dan relaksasi dari sisi sektor keuangan yang ditempuh," katanya.
IHSG Melonjak
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan juga melonjak karena faktor yang sama dengan menguatnya rupiah.
IHSG ditutup menguat 154,21 poin atau 3,44 persen ke posisi 4.634,82.
Sedang kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 32,78 poin atau 4,95 persen menjadi 695,47.
Baca: Corona Dunia 18 April 2020 Pagi: China Hanya Punya 93 Kasus Aktif, AS Masih Tertinggi
"Untuk pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi terutama sentimen dari eksternal yaitu terkait adanya berita obat yang diproduksi oleh Gilead Sciences terbukti secara cepat dan efektif menyembuhkan pasien Covid-19 di Amerika. Selain itu penguatan nilai tukar rupiah juga turut menjadi tambahan sentimen positif di pasar," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Jumat.
Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, seluruh sektor meningkat dengan sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 6,04 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor keuangan masing-masing 4,11 persen dan 3,83 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp 552,37 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 597.359 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,71 miliar lembar saham senilai Rp 7,38 triliun.
Sebanyak 262 saham naik, 132 saham menurun, dan 131 saham tidak bergerak nilainya.
Sedang bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 607,1 poin atau 3,15 persen ke 19.897,3, Indeks Hang Seng menguat 373,6 poin atau 1,56 persen ke 24.380, dan Indeks Straits Times menguat 3,43 poin atau 0,13 persen ke 2.615,68. (tribunnetwork/yun)