News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hadapi Krisis Ekonomi Akibat Wabah Covid-19, Pemerintah Harus Ambil Tindakan Cepat dan Tepat

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom senior Raden Pardede saat menjadi pembicara pada acara diskusi meningkatkan daya saing nasional melalui pelatihan vokasi di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019). Lewat Revolusi industri 4.0 menjadikan semua pihak, baik itu masyarakat, pengusaha dan pemerintah untuk terus melakukan peningkatkan kemampuan diri masing-masing. Terlebih, yang berkaitan dengan dunia usaha dan lapangan pekerjaan. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor ekonomi di Indonesia kena dampak daripada wabah virus corona atau Covid-19.

Dalam diskusi webinar bertajuk "Optimisme di Tengah Pandemi" hari ini, Rabu (22/4/2020), Ekonom Senior Raden Pardede mengatakan, krisis ekonomi saat ini berbeda seperti yang terjadi pada tahun 1998 silam.

Baca: 11.172 Perusahaan Sudah Kantongi Izin Operasi di Tengah Wabah Virus Corona

Menurutnya, krisis ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 dirasakan oleh hampir seluruh negara di seluruh dunia, mengingat tidak ada negara yang terbebas dari paparan Covid-19.

Raden Pardede mengingatkan pemerintah Indonesia untuk mengatasi krisis dengan cepat dan tepat.

Menurutnya, jika pandemi berlangsung lama dan tidak diatasi dengan cepat, bisa menyebabkan krisis berkepanjangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh negatif 3 hingga 4 persen.

Tapi sebaliknya, jika cepat ditangani, ekonomi Indonesia bisa pulih.

Raden Pardede yang pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perusahaan Pengelola Aset, perusahaan pengganti fungsi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) ini juga mengatakan meski stimulus yang disiapkan pemerintah lebih kecil dibanding negara-negara lain, yakni 2,5% dari PDB, namun kebijakan ini harus didukung.

Kebijakan stimulus yang digelontorkan pemerintah memang berisiko meningkatkan defisit dan jumlah utang negara.

“Namun yang perlu diingat semua pihak bahwa kebijakan stimulus ini menjadi upaya negara membantu rakyatnya, agar tetap bekerja dan bertahan hidup,” tegas Raden Pardede dalam 

Jaring pengaman di bidang kesehatan, kata dia, bisa menjadi investasi besar-besaran di fasilitas kesehatan tanah air.

Tak hanya untuk normalisasi dalam rangka mengatasi pandemi saat ini, tapi Raden menilai juga antisipasi potensi pandemi di masa mendatang.

Agar Indonesia tak bergantung negara lain, adaptasi terhadap protokol baru kesehatan yang dilakukan saat ini juga harus diteruskan.

Jaring pengaman dunia usaha dan sektor riil, menurut Raden Pardede tidak bisa menggunakan strategi one-size-fits-all.

Tidak mungkin pemerintah memberikan insentif untuk semua sektor, fokus utama adalah bagaimana dunia usaha bisa bertahan hidup.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini