TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jababeka Group melalui Jababeka Infrastruktur bersama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membagikan sembako senilai Rp 100.000 per paket untuk warga terdampak corona di 13 desa sekitar Kawasan Industri Jababeka.
Paket sembako tersebut berisi beras 2 kilogram, mi instan 10 bungkus, kikkoman kecap 1 sachet, minyak 1 liter, susu kental manis 1 kaleng, teh celup sariwangi 1 box, bumbu serbaguna 1 sachet, masker non-medis 2 buah.
Baca: Kemenhub: Permenhub 25/2020 Dipastikan Tidak Larang Mudik di Luar Wilayah PSBB dan Zona Merah
Baca: Remdesivir, Obat yang Diduga Bisa Sembuhkan Corona Gagal dalam Uji Coba pada Pasien Kasus Parah
"Kami sadar bahwa dalam situasi yang sulit saat ini, masyarakat tetap harus memenuhi kebutuhan mereka. Tapi bagi orang-orang yang bekerja di sektor informal hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena pendapatan mereka menurun drastis akibat physical distancing. Oleh karenanya, kami membagikan 2.500 paket sembako bagi warga yang tedampak corona," ungkap Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur Tjahjadi Rahardja, di Kawasan Industri Jababeka, Kota Jababeka Cikarang, Kamis (23/4/2020).
Ia menambahkan bahwa untuk penyaluran paket sembako tersebut akan dibantu oleh Baznas dan akan dibagikan merata kepada 13 desa yang ada di sekitar Kawasan Industri Jababeka.
"Ini adalah upaya kami yang ketiga kali dalam menekan penyebaran Covid-19, setelah membagikan masker gratis di Kawasan Industri Jababeka dan memberikan perlengkapan kebersihan kepada masyarakat di 13 desa sekitar Kawasan Industri Jababeka. Kami harap, bantuan paket sembako yang kami berikan bisa membantu memenuhi kebutuhan harian dan meringankan sedikit beban mereka," ujar Tjahjadi.
Adapun pembagian paket sembako merupakan hasil kerja sama PT Jababeka Infrastruktur dengan beberapa tenant Kawasan Industri Jababeka, seperti PT Artha Karya Utama , PT Unilever Indonesia , dan PT Haluan Utama Karya.
Perusahaan-perusahaan tersebut ikut berkontribusi dengan memberikan hasil produksinya sebagai bentuk aksi kemanusiaan di tengah krisis yang timbul akibat virus corona.