News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bambang Haryo: Penurunan Harga Solar Bisa Selamatkan Perekonomian

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Presiden Joko Widodo bisa mencegah ekonomi lumpuh akibat pandemi Covid-19 apabila segera menurunkan harga bahan bakar solar guna mendongkrak kinerja sektor industri, transportasi dan UMKM.

Bambang Haryo Soekartono, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur, mengatakan harga solar, termasuk solar subsidi, seharusnya disesuaikan dengan harga minyak mentah dunia yang anjlok ke titik terendah sepanjang sejarah.

Saat ini, harga minyak mentah Brent untuk kontrak Juni berada sekitar US$20 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) US$12 per barel.

Harga minyak WTI bahkan sempat di bawah 0 dollar AS per barel pada perdagangan pekan lalu.

“Solar merupakan kebutuhan dasar bagi industri, transportasi dan UMKM. Kalau harganya sesuai dengan harga minyak dunia yang sangat murah saat ini pasti akan sangat membantu dunia usaha bertahan hidup, sehingga bisa mencegah PHK massal dan menggerakkan kembali ekonomi yang lumpuh,” kata Bambang Haryo dalam keterangannya, Kamis (29/4/2020).

Bambang Haryo berharap Presiden Jokowi menekan Pertamina agar transparan dan segera menurunkan harga solar.

Langkah ini dinilai mendesak untuk menyelamatkan rakyat yang sedang kelaparan dan kehilangan pekerjaan akibat wabah corona.

“Ini kesempatan bagi Presiden Jokowi untuk membuktikan benar-benar pro-rakyat. Jika harga solar turun sesuai harga sebenarnya, berarti Presiden telah berani menyikat kartel energi yang membuat harga BBM mahal,” kata anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.

Menurut Bambang Haryo, harga solar di Indonesia sejak Februari 2020 masih dipatok sebesar Rp9.400 per liter untuk Bio Solar dan Rp9.500 untuk Dexlite.

Sebagai perbandingan, Malaysia yang merupakan negara produsen minyak seperti Indonesia menjual diesel atau solar hanya RM1,43 (Rp5.028 per liter). Bahkan di sejumlah negara produsen minyak lainnya, solar dijual di bawah Rp2.000 per liter.

Apabila harga solar turun paling tidak separuhnya, Bambang Haryo yakin dunia usaha di dalam negeri tidak akan kesulitan seperti sekarang.

Sektor transportasi akan mampu bertahan karena biaya turun drastis, beban industri termasuk tarif hotel dan restoran juga akan berkurang signifikan.

“Daya beli masyarakat otomatis akan meningkat dan pada akhirnya ekonomi tumbuh,” paparnya.

Tarif Listrik

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini