Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebutkan, bisnis e-commerce meraih cuan saat pandemi corona atau Covid-19.
Rudiantara menjelaskan, nilai transaksi e-commerce pada kuartal I 2019 mencapai 3,3 miliar dolar AS.
Jumlah itu meningkat hampir dua kali lipat pada kuartal I 2020 hingga senilai 7,1 miliar dolar AS.
"Pada kuartal I 2020 itu 7,1 miliar dolar AS. Jadi, ada peningkatan sekira 80 persen dalam waktu satu tahun," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Sabtu (16/5/2020).
Baca: Eone Laboratories Korea dan Hemera Group Tawarkan Bangun Lab Covid-19 di Indonesia
Padahal, lanjut Rudiantara, awal munculnya Covid-19 justru ada pada awal tahun ini, kemudian dampaknya terasa setelah Februari dan Maret di Indonesia.
Baca: BREAKING NEWS: Pos Polisi di Paniai Diserang, Satu Polisi Dianiaya dan 4 Pucuk Senjata Api Dirampas
Kendati demikian, nilai transaksi kuartal I sebesar 7,1 miliar dolar AS itu masih lebih sedikit dibanding kuartal sebelumnya.
"Walaupun kuartal I 2020 senilai 7,1 miliar dolar AS itu beda sedikit dibanding kuartal IV 2019 yang 7,4 miliar dolar AS. Namun, memang biasanya begitu, kuartal IV jadi puncak, contohnya Harbolnas," kata Rudiantara.
Baca: Masih Pandemi Corona, Pengusaha Siap-siap Pekerjakan Lagi Karyawan Usia di Bawah 40 Tahun
Dia menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk semakin memeriahkan platform e-commerce.
"Jangan lupa, kalau e-commerce adalah c to c (consumer to consumer) itu UMKM kebanyakan dan pemerintah dalam hal ini Presiden baru meluncur hari Kamis yang lalu bagaimana kita mendorong lebih banyak lagi UMKM offline on boarding ke online. Namun, tidak semua UMKM itu harus online, ada juga kalau yang jualan cabai di pasar tidak harus online," pungkasnya.