News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Wakil Ketua PHRI Prediksi New Normal Tak Mampu Bangkitkan Bisnis Hotel dan Restoran Indonesia

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jendela Hotel berbentuk hati, tampak terlihat di Hotel Grand Hyatt, Bundaran HI, Jakarta Pusat, sebagai kampanye aksi solidaritas ?Love Light Heart?, Minggu (12/4/2020). Aksi tersebut sebagai bentuk menebar semangat cinta di tengah pandemi COVID-19 dan bentuk ungkapan cinta terhadap perjuangan tenaga medis dan orang-orang di garis terdepan dalam penanganan COVID-19. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Mau masuk ke mall harus ada prosedurnya, jadi orang disarankan untuk sama sekali tidak keluar.

Mungkin dalam kondisi new normal nanti kita pergi ke luar itu hanya sesuai kebutuhan saja.

Jadi memang lebih baik banyak di rumah. Poin utamanya ada di sana, bukan ekspektasi untuk mengurangi
tekanan ekonomi yang saat ini.

Walaupun tidak banyak, saya akui new normal ini nantinya paling tidak akan mengurangi tekanan
ekonomi, karena pemerintah juga fokus pada penekanan virus tersebut.

Menurut Anda, sudah tepat memberlakukan new normal?
Fakta di lapangan banyak pekerja yang sudah tidak bekerja, bahwa bantuan sosial itu tidak tersalurkan
dengan baik, sehingga banyak juga orang yang berkeliaran di luar rumah.

Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat saja, karena dia di luar untuk mencari nafkah.

Fakta di lapangan keterbatasan Pemerintah memberi bantuan juga ada batasan.

The Inn at Little Washington, restoran di Washington yang letakkan manekin di kursi restoran untuk terapkan social distancing, Senin (18/5/2020). (Instagram.com/@innatlittlewash)

Sekalipun ada new normal ini tidak yakin bisa reborn?
Bayangkan, kami di hotel ini punya ballroom yang biasa ada orang wedding. Bagaimana kemudian kami
melaksanakan protokol kesehatan dengan baik?

Itukan kehidupan absah yang ada di lapangan.

Kemudian yang kedua, restoran.

Restoran itu konsepnya macam-macam. Ada restoran yang sifatnya di-serve, diberikan. Ada juga
restoran yang sifatnya buffet, jadi kita bisa makan sepuasnya.

Di hotel kalau breakfast konsepnya juga seperti itu.

Saya yakin new normal itu tidak semua sektor pariwisata bisa bergerak. Belum tentu.

Bagaimana kemudian sektor bisnis hotel dan restoran bisa reborn?

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini