TRIBUNNEWS.COM - Rupiah hari ini berhasil menguat di bawah Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Senin (8/6/2020) rupiah berada di Rp 13.956 per dolar AS.
Hal ini menandakan, mata uang Garuda berhasil menguat 1,02 persen dibanding Jumat (5/6/2020) yang berada di Rp 14.100 per dolar AS.
Baca: Ketegangan AS dan China Belum Meningkat Jadi Pendorong Rupiah ke Rp 13.700
Dikutip dari Kontan.co.id, pergerakan rupiah di kurs tengah BI ini berbanding terbalik dengan rupiah di pasar spot.
Data Bloomberg, pukul 10.00 WIB, rupiah yang dibuka menguat justru berbalik arah dan melemah.
Rupiah berada di level Rp 13.922 per dolar AS, melemah 0,32 persen.
Posisi ini, menjadikan rupiah sebagai mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan.
Mayoritas mata uang di kawasan mulai menguat, dengan won Korea Selatan memimpin setelah naik 0,31 persen.
Berikutnya ada dolar Taiwan yang menguat 0,22 persen.
Yen Jepang dan baht Thailand yang sama-sama naik 0,09 persen.
Selanjutnya ada yuan China yang naik tipis 0,03 persen terhadap the greenback.
Penguatan tipis juga terjadi pada dolar Hong Kong setelah naik 0,01 persen.
Sementara itu, dolar Singapura stabil.
Di sisi lain, peso Filipina masih berada di zona merah bersama rupiah.