Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), mengklaim telah berhasil menyelesaikan 7.633 aduan pelanggan dari 8.275 aduan yang masuk ke contact center PLN.
Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan, Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan ini menjadi bukti bentuk pelayanan dan kepedulian PLN terhadap pelanggan.
"Hal ini juga sebagai respon terkait isu kenaikan tagihan listrik, yang dialami oleh sebagian warga akibat wabah Covid-19," ucap Yuddy dalam keterangannya, Selasa (9/6/2020).
Menurut Yuddy, hingga 8 Juni 2020, PLN telah berhasil menangani 92,6 persen aduan pelanggan terkait kenaikan tagihan listrik melalui contact center PLN.
"Kami menyadari beberapa pelanggan yang mengalami kenaikan tagihan listrik, dan melalui posko ini kami pro aktif memberikan penjelasan kepada pelanggan terkait kenaikan tagihan listrik tersebut," ujar Yuddy.
Baca: Tagihan Listrik Melambung, Komisi VII DPR Panggil Direksi PLN
Selain itu lanjut Yuddy, melalui posko ini PLN juga akan melakukan call back kepada pelanggan yang telah menyampaikan pengaduannya melalui contact center PLN 123.
Baca: Tagihan Listrik di Rumah Raffi Ahmad & Nagita Slavina Capai Rp 17 Juta Per Bulan, PLN Anggap Wajar
"Hal ini untuk memastikan pelanggan telah mendapatkan penanganan dan menerima informasi yang diberikan, oleh petugas contact center kami," kata Yuddy.
Yuddy juga mengungkapkan, bagi pelanggan yang ingin menyampaikan pengaduan terkait tagihan listrik, PLN mengimbau pelanggan dapat menghubungi Contact Center PLN 123 yang siap melayani 24 jam.
Baca: Token Listrik Rp 1 Juta Habis dalam 2 Hari, Gigi Omeli Petugas PLN: Kesel, di Sini Jepret Mulu . . .
"Untuk mendapatkan informasi yang jelas, kami menyarankan pelanggan untuk menghubungi contact center kami. Agar informasi lebih jelas, dan tidak mencari sumber lain yang tidak terpecaya," ucap Yuddy.
Kemudian terkait kenaikan tagihan listrik, Yuddy menegaskan, hal tersebut karena disebabkan peningkatan penggunaan listrik oleh pengguna akibat wabah Covid-19 yang membuat pelanggan lebih banyak beraktivitas di rumah.