News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kinerja Positif LPKR di Kuartal I 2020 Ditopang 3 Pilar Bisnis Ini

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Lippo Group John Riady saat acara Indonesia Summit 2017 di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Adapun EBITDA LPKR di kuartal 1, 2020 meningkat sebesar 50,4% menjadi Rp705 miliar dari Rp469 miliar di kuartal 1, 2019. Sementara itu, kami harus melakukan penyesuaian dengan adanya adopsi PSAK 73 baru-baru ini. PSAK 73 menyebabkan perubahan dari Beban Sewa ke Biaya Bunga, sehingga EBITDA tampak menjadi lebih tinggi.

Dampaknya sebesar Rp128 miliar yang menyiratkan normalisasi EBITDA sebesar Rp577 miliar, atau naik sebesar 23% YoY. Real Estate Development memimpin pertumbuhan EBITDA, meningkat sebesar 108% YoY menjadi Rp148 miliar di kuartal 1, 2020 dari Rp71 miliar di kuartal 1, 2019.

Di samping itu, Siloam membukukan pertumbuhan EBITDA yang kuat sebesar 31,3% YoY menjadi Rp304 miliar (Marjin 21,5%) di kuartal 1, 2020 dari Rp231 miliar (Marjin 17,9%) di kuartal 1,2019. Secara keseluruhan Marjin EBITDA telah membaik menjadi 23% di kuartal 1, 2020 dari 16% di kuartal 1, 2019.

Pada kuartal 1, 2020, LPKR memperkuat posisi kasnya dan memperbaiki jatuh tempo utangnya dengan pembiayaan kembali obligasinya dari 2022 menjadi 2025. Saldo kas dan setara kas pada kuartal 1, 2020 sebesar Rp5,36 triliun dibandingkan dengan Rp 4,69 triliun pada akhir tahun 2019.

Perseroan meningkatkan saldo kas sebesar Rp860 miliar dengan melepas posisi lindung nilai yang ada dan menggantinya dengan lindung nilai dolar pada Rp15,000 hingga Rp17,500 serta menambah kas sebesar Rp356 miliar dari pelepasan saham First REIT di kuartal 1, 2020.

Perseroan melaporkan total utang yang lebih tinggi dalam rupiah, mencapai Rp14,54 triliun dibanding dengan Rp12,25 triliun pada akhir tahun 2019, terutama disebabkan oleh pelemahan Rupiah. Pada kuartal pertama 2020, rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS sebesar 17,7% menjadi Rp16.367 dibandingkan Rp13.901 pada akhir tahun 2019.

Sebagai hasilnya rasio utang bersih terhadap ekuitas menjadi 0,29x pada kuartal 1, 2020 dibandingkan dengan 0,22x pada kuartal 4, 2019. Perseroan menjajaki peluang untuk mendiversifikasi sebagian utang dari dolar AS, dengan lebih banyak utang dalam mata uang Rupiah, karena saat ini utang berdenominasi dolar AS sebesar 91% dari total utang.

LPKR juga telah melepaskan kepemilikan pada bisnis non-core di First REIT serta meningkatkan kepemilikannya di PT Siloam Hospitals Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk.

Sejak kuartal kedua 2019, Lippo Karawaci telah melepaskan sahamnya di First REIT dari 10,5% menjadi 0%, di mana telah mengumpulkan lebih dari Rp868 miliar dalam tiga kuartal terakhir serta lebih dari Rp 356 miliar kas pada kuartal 1, 2020.

Lippo Karawaci meningkatkan kepemilikannya di Siloam Hospitals sebesar 4,3% menjadi 55,4%. Dalam transaksi terpisah, LPKR juga meningkatkan kepemilikannya di PT Lippo Cikarang Tbk sebesar 3,0% menjadi 84%. Kedua transaksi tersebut adalah bagian dari strategi manajemen untuk melepaskan aset-aset yang non-strategis dan fokus pada bisnis properti dan healthcare.

Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Kinerja positif Lippo Karawaci (LPKR) di kuartal I 2020 disokong 3 pilar bisnis ini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini