Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan tahun ini akan ada 15.000 warung tradisional yang terlibat dalam Program Belanja di Warung Tetangga.
"Warung-warung tradisional semacam ini jumlahnya mencapai 3,5 juta di seluruh Indonesia. Kalau itu semua bisa kita modernisasi dan terlibat dalam kampanye program ini, saya kira menjadi kekuatan yang luar biasa di sektor retail," kata Teten dalam keterangan tertulis, Jumat (3/7/2020).
Baca: P2P Lending Diklaim Bisa Bantu Selamatkan UMKM di Masa Pandemi
Baca: Dukung Pemberdayaan UMKM Indonesia, Perumnas Bina Perajin Batu Bata Merah
Program Belanja di Warung Tetangga ini diinisiasi Kementerian Koperasi dan UKM bersama BUMN Pangan dan diluncurkan pada medio April 2020 lalu.
Program ini diyakini mampu membuat warung atau toko tradisional bersaing dengan retail modern.
"Selama ini warung tradisional selalu kalah bersaing dengan retail modern, antara lain karena mereka tidak memiliki akses membeli barang dengan harga yang kompetitif. Kini mereka mendapatkan akses barang ditambah sentuhan teknologi,” urai Teten.
Menurutnya, warung tradisional tak hanya bisa berbelanja bahan sembako dengan harga kompetitif, tetapi juga dibantu dalam manajemen barang dan IT, karena BUMN Pangan juga menyediakan aplikasi untuk belanja sehingga sangat efisienz
”Ini juga untuk menghubungkan warung tradisional yang belum terhubung dengan platform online, sehingga mengurangi mobilitas fisik, pemesanan dan pengantaran via jasa antar,” pungkas Teten.
Proyek percontohan ini menyediakan sembako meliputi beras, telor, minyak, gula, sarden, kurma, dan tepung.
Nanti di tahap selanjutnya akan diperluas pada kebutuhan lauk-pauk, seperti ikan maupun daging.