News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER: Rupiah Menguat Rp 14.395 per Dolar AS, Harga Emas Mencapai Level Tertinggi

Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI- POPULER: Berikut deretan kabar terpopuler bisnis Indonesia selama 24 jam terakhir, nilai tukar rupiah menguat di level Rp 14.395 terhadap dolar AS.

Penguatan rupiah hari ini terdorong oleh sentimen positif pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

“Hari ini rupiah berpotensi ikut menguat terhadap dolar AS, kelihatannya pelaku pasar akan lebih memilih fokus ke potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang memberikan sentimen positif ke aset berisiko,” kata Ariston kepada Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Artikel selengkapnya >>>

Baca: Redenominasi Rupiah Justru Membahayakan, Bisa Bikin Salah Paham dan Lonjakan Harga

2. Harga Emas Naik ke Level Tertinggi Sepanjang Masa

Selama lebih dari sembilan tahun, harga emas global pada pekan ini telah mencapai level tertinggi.

Hal ini dipicu oleh aksi investor yang memilih aset safe haven di tengah volatilitas pasar.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (9/7/2020), harga emas melonjak di atas 1.800 dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa lalu.

Ini merupakan nilai tertinggi sejak 2011 silam. Emas diperdagangkan naik 0,2 persen pada Rabu kemarin, di level 1.799 dolar AS per ons.

Seorang konsumen memperlihatkan emas batangan atau logam mulia yang baru dibelinya di Butik Emas, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020). Harga logam mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas hari ini berada di angka Rp 815.000 per gram atau naik sebesar Rp 16.000 dari posisi hari sebelumnya Rp 799.000 per gram. Sementara harga jual dari Rp 700.000 per gram naik sebesar Rp 14.000 jadi seharga Rp 714.000 per gram. Kenaikan harga emas yang hampir menyentuh 2 persen itu, dipicu memanasnya konplik Iran dan Amerika Serikat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Seperti yang ditulis ahli strategi komoditas senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone.

"Kami memperkirakan logam mulia mempertahankan keunggulannya pada sebagian besar skenario pemulihan ekonomi," ujar McGlone.

Menurutnya, pemulihan ekonomi yang lambat akan memberi tekanan nyaris pada seluruh komoditas, kecuali emas, yang akan mencapai rekor tertinggi di level 1.900 dolar AS per ons.

Sebelumnya, emas telah diperdagangkan di atas level dasar baru yakni 1.700 dolar AS per ons sejak pertengahan April lalu.

Artikel selengkapnya >>>

Baca: Rupiah Hari Ini, 9 Juli 2020 Menguat ke Rp 14.446 per Dolar AS, Berikut Kurs 5 Bank di Indonesia

3. Polygon Enggan Fokus Garap Segmen Sepeda Lipat

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini