TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertani mulai menggarap pasari digital.
Hal itu menjadi bagian dari strategi untuk mencapai target mendorong penjualan beras lebih dari 150.000 ton per tahun.
Guna mendorong penjualan produk-produknya, PT Pertani menggandeng startup teknologi pertanian atau agritech TaniHub.
Baca: Pemerintah Berdayakan Himbara dan Bulog untuk Salurkan Bantuan Beras dan Uang Tunai
Direktur Utama PT Pertani Maryono mengatakan kerja sama tersebut akan memudahkan pelanggan mendapatkan beragam jenis beras produksi Pertani.
Mulai dari beras merah, beras organik, sampai beras premium, semuanya akan tersedia melalui platform e-commerce TaniHub.
"Pelanggan di berbagai sektor, seperti hotel, restoran, katering, ritel, badan usaha pemerintah pusat dan daerah juga dapat melakukan pembelian dengan jenis beras custom yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan," kata Maryono, Selasa (10/8/2020).
Selain beras, TaniHub juga bakal memasarkan produk Pertani lainnya seperti benih dan pupuk, serta menyalurkan pinjaman kepada para petani yang bernaung di bawah Pertani.
Baca: Pemerintah Tambahkan Nilai Bantuan Beras dan Uang Tunai di Program JPS, Ini Rinciannya
Penyaluran pinjaman ini dimungkinkan lewat platform peer to peer lending (P2P lending) milik TaniHub, yaitu TaniFund. Melalui platform P2P lending, para petani dapat mendapatkan pinjaman untuk membeli, memperbaiki, merawat mesin serta alat produksi beras.
Sementara itu, Chief Executive Officer TaniHub Ivan Arie Sustiawan mengatakan bentuk kerja sama dengan Pertani akan menyentuh sisi hulu hingga hilir sektor pertanian.
Kolaborasi ini disebutnya akan menguntungkan kedua belah pihak, karena Pertani memang dikenal sebagai produsen beras, sementara TaniHub dikenal dengan kemampuannya menjangkau pasar produk dan pangan.
"Kami akan membantu meningkatkan kapasitas dalam pembelian gabah sampai penjualan beras," ujar Ivan.
Per 30 Juni 2020 tercatat lebih dari 30.000 petani telah bergabung dengan ekosistem TaniHub, yang menghubungkan mereka dengan lebih dari 5.000 pelanggan bisnis. Pelanggan yang memanfaatkan platform TaniHub ini mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM), hotel, restoran, serta katering.
Hasil pertanian yang dijual dalam platform e-commerce TaniHub pun beragam, mulai dari sayur, buah, dan lainnya. Perusahaan mencatat penjualan melonjak selama pandemi virus corona atau Covid-19, termasuk penjualan tanaman herbal yang meningkat 20%.
Dari sisi penambahan jumlah pengguna selama pandemi corona, TaniHub mencatat platformnya meningkat 20.000 orang menjadi 115.000 orang. Secara keseluruhan, transaksi di TaniHub tercatat tumbuh tiga kali lipat setiap tahun.
Sementara melalui platform P2P lending miliknya, yakni TaniFund, perusahaan telah menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari Rp 100 miliar kepada petani.