Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - United Nations Development Programme atau Badan Program Pembangunan PBB mencatat kaum muda Indonesia punya keinginan besar menjadi pungusaha.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Christophe Bahuet mengatakan, meski terjadi pandemi Covid-19 semangat wirausaha kaum muda tetap tumbuh.
“Ada keinginan yang sangat besar dari kaum muda di Indonesia untuk mempunyai usaha sendiri dan berkontribusi bagi perekonomian nasional,” kata Christophe dalam seminar SGD Talks di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Di menjelaskan pengusaha muda Indonesia bahkn dapat bangkit kembali lebih cepat dengan dukungan kuat yang ditargetkan untuk membantu mereka tumbuh di saat krisis seperti sekarang.
Baca: 100 Pengusaha Ikut Dalam Diskusi Daring Kerjasama Dengan Eropa
“Sebagai bagian dari dukungannya untuk pembangunan nasional dan pemulihan Covid-19, UNDP Indonesia membantu kaum muda mengembangkan keterampilan kewirausahaan mereka, dan juga mendukung Pemerintah dalam merancang kebijakan,” tuturnya.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan anak muda di Indonesia memegang kunci untuk mendorong negara keluar dari krisis melalui kewirausahaan.
“Saat ini dunia tengah dihadapkan pada tantangan yang cukup besar, di mana pandemi Covid-19 ini telah dan akan mengubah cara kita dalam menjalani hidup selama ini,” ucap Batara.
Baca: Buru Pelaku Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading, Polisi Dalami Keterangan Keluarga Korban
Namun di tengah tantangan tersebut, terdapat sejumlah peluang serta kreativitas yang dihadirkan oleh para generasi muda guna memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Co-founder Fore Coffee Elisa Suteja mengatakan pandemi membuat gaya hidup konsumen berubah dari sebelumnya.
Dia bilang pandemi atau PSBB membuat banyak konsumen yang meminum kopi tidak di tempat.
Baca: Di Depan Pengusaha, Menaker Ida Ungkap Strategi Hadapi Tranformasi Ketenagakerjaan
Fore merespons perilaku konsumen yang berubah tersebut dengan melakukan inovasi.
“Konsumen lebih memilih untuk memesan kopi secara online. Karena itu, Fore kemudian mulai ubah strategi dengan fokus melayani penjualan online dan menutup beberapa kafe offline,” ujar Elisa.