News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cukai Rokok, dari Masalah Harga hingga Jadi Konsumsi Anak-anak

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Kasubdit Tarif Cukai dan Harga Dasar Ditjen Bea Cukai Sunaryo mengatakan, Indonesia menempati urutan ke-129 dalam indeks restoran dunia atau termasuk golongan murah ketimbang Bermuda dan Swiss yang berada di urutan dua teratas.

"Jadi, kalau kita membandingkan restoran antarnegara, nomor satu Bermuda, nomor 2 Swiss. Memang murah daya beli barang-barang di sini, jadi nominal (harga rokok) tidak serta-merta mencerminkan murah karena harga rokok di sini dua kali (harga) makan di warteg," ujarnya.

Lebih rinci lagi, dia mencontohkan harga rokok putih paling favorit di Jepang sebesar 502 yen atau sekira Rp 66 ribu dan harga makanan 'warteg' di Jepang kisaran Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu dalam rupiah.

"Kalau makan di restoran pinggir jalan di Jepang Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu atau harga rokok separuh (harga makanan). Sekarang bandingkan dengan kita, harga rokok Rp 20 ribu, makan di warteg sekira Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu," kata Sunaryo.

Adapun, menurut dia naiknya tarif cukai rokok sebanyak 23 persen tahun ini sudah jadi bukti pemerintah melakukan pengendalian terhadap konsumsi tembakau.

"Sebenarnya kenaikan tarif cukai kita sudah sangat pengendalian. Tarifnya naik 23 persen, tapi itu penerimaan (negara dari cukai) per Juli 2020 hanya naik 6 persen," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini