Strategi Ratman, bila investor masuk saat pasar berdarah, investor perlu menyiapkan mitigasi.
Salah satunya dengan membeli saham dari perusahaan bagus yang harganya berada di bawah nilai wajar (undervalue).
"Jadi kalau harganya turun lagi tidak masalah, karena jangka panjang masih bagus," ujar dia.
Dalam kondisi saat ini, Ratman menyarankan investor lebih lincah dalam menghadapi kenaikan dan penurunan pasar.
Pada saat harga saham sedang turun, investor perlu belajar memilih saham yang memiliki fundamental bagus dengan harga undervalue.
Sementara bagi trader, karena fluktuasi tidak dapat dihindarkan, maka perlu belajar analisa teknikal.
Baca: Saham AstraZeneca Jatuh setelah Umumkan Penghentian Sementara Uji Coba Vaksin Covid-19
Saat pasar naik, Ratman punya strategi sendiri.
Jika dalam dua bulan harga saham naik 40%, maka investor bisa menjual kepemilikannya, karena keuntungan sudah jauh lebih besar dari bunga bank.
Analis memprediksi pasar saham masih berpotensi tertekan pekan depan.
Ketidakpastian di pasar bakal menguat bila PSBB membuat roda ekonomi terhenti. (Benedicta Prima, Dityasa H. Forddanta)