News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Proyeksi Pemerintah: Ekonomi RI Minus 1,1 hingga 0,2 Persen di Akhir Tahun

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun 2020 berada di rentang minus 1,1 persen hingga 0,2 persen.

"Pemerintah sendiri perkirakan di akhir tahun pertumbuhan ekonomi minus 1,1 persen sampai 0,2 persen. Sedangkan prediksi di 2021 di dalam pembahasan APBN 2021 adalah 4,5 persen sampai 5,5 persen," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual, Selasa (15/9/2020).

Kendati di akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih rendah bahkan terkontraksi, namun menurut Airlangga, semua negara juga turut mengalami hal serupa.

Baca: SOKSI DKI dan Golkar DKI Satu Suara Bela Airlangga terkait Kebijakan PSBB

Baca: Menko Airlangga Klaim IHSG Bisa Cetak Rekor karena Pemerintah Serius Tangani Covid-19

Ini merupakan akibat dari pandemi virus corona (Covid-19) yang belum berakhir.

"Semua dunia alami kontraksi. Beberapa negara ASEAN seperti Malaysia kontraksi dalam minus 17,1 persen, Singapura minus 12 persen, Filipina minus 16 persen, India minus 18 persen. Namun kita lihat juga Indonesia yang list atau terkontraksi lebih rendah dari negara lain," katanya.

Beberapa lembaga internasional pun turut memprediksikan pertumbuhan ekonomi RI tahun ini.

"Oleh karena itu, kita juga melihat beberapa proyeksi dari lembaga untuk 2021. IMF prediksi Indonesia di tahun 2020 year to date minus 5,3 persen tapi forecast di 2021 6,1 persen," ucap Airlangga.

"World Bank perkirakan nol atau netral di 2020, namun di 2021 4,8. ADB dari minus 1 persen di 2020 dan 2021 5,3. OECD perkirakan minus 3,9 persen sampai minus 2,8 sedangkan di tahun 2021 2,6 sampai dengan 5,2 persen," jabarnya.

Pada kuartal II 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi RI minus hingga 5,32 persen. Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.

Kontraksi ini lebih dalam dari konsensus pasar, maupun ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia di kisaran 4,3 persen hingga 4,8 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB kuartal II atas dasar harga berlaku mencapai Rp 3.687,7 triliun.

Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.589,6 triliun.

Artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com, dengan judul: Pemerintah: Ekonomi RI Minus 1,1 hingga 0,2 Persen di Akhir 2020

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini