TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemulihan ekonomi di semua sektor menjadi fokus utama pemerintah, dengan mengedepankan prioritas aspek kesehatan.
Meskipun memukul dunia usaha secara luas, pandemi Covid-19 justru menjadi momentum bagi pemerintah, untuk merumuskan kembali transformasi ekonomi, salah satunya di bidang pariwisata.
"Pariwisata menjadi salah satu sektor yang harus segera didorong untuk pemulihan," ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai Rapat Koordinasi Pimpinan (RAKORPIM) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) di Bintan, Kepri, hari ini, Jumat, 25 September 2020.
Airlangga beralasan, selain banyak ekonomi daerah yang menggantungkan pada sektor ini, sektor pariwisata juga paling mudah dan terbuka untuk menyerap tenaga kerja.
Baca: Dampak Covid-19 di Sektor Pariwisata Hingga Akhir 2020, 15 Juta Orang Terancam Kehilangan Pekerjaan
"Bahkan jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata terus naik sejak tahun 2010," kata dia.
Untuk mendorong pemulihannya, pemerintah tengah mendorong beberapa strategi dan sejumlah program.
Baca: Bandara di Atas Air Akan Dikembangkan di 10 Daerah Ini untuk Dukung Pariwisata
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
"Salah satunya, optimalisasi belanja pemerintah di sektor pariwisata dengan membuat event seperti pada Rakorpim hari ini, yang kita lakukan untuk mendorong mulainya kegiatan wisata dan MICE di lokasi/ destinasi wisata seperti di Bintan ini," jelasnya.
Jika dilihat secara sektoral, sektor Transportasi dan Akomodasi / Makanan / Minuman di Indonesia mengalami kontraksi yang paling dalam, masing-masing sebesar minus 30,84% dan minus 22,02%.
"Keduanya mewakili sektor Kepariwisataan, yang paling terpukul karena adanya pembatasan perjalanan dan menurunnya permintaan akibat penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia," kata dia.
Demikian pula secara regional, beberapa daerah seperti Bali dan Kepri yang sangat mengandalkan sektor pariwisata, telah mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Bali mengalami kontraksi sebesar minus 1,14% dan minus 10,98%, sedangkan Kepulauan Riau tumbuh 2,06% (kuartal I), namun kontraksi minus 6,66% (kuartal II).
Selain untuk mendorong kegiatan Pariwisata, pelaksanaan Rakorpim kali ini juga dimaksudkan untuk memberikan contoh yang baik mengenai penyelenggaraan acara Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) yang menerapkan kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan.
"Dalam Rakorpim ini, kami kembali melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian dan realisasi Program PC-PEN sebagaimana setiap satu pekan sekali (setiap Jumat sore) dilaksanakan Rapat Pleno oleh Komite," ujar Airlangga yang juga Ketua Komite PC-PEN.