Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat merchant Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menggunakan QRIS (QR Code Indonesia Standard) terus tumbuh di masa pandemi Covid-19.
Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menyampaikan digitalisasi bisa mengakselerasi perekonomian yang sedang terkoreksi.
“Sampai saat ini sudah mencapai lima juta lebih merchant UMKM yang tercatat QRIS,” kata Filia dalam Webinar bertema Strategi Platform Digital Memangkitan BBI, Selasa (27/10/2020).
QRIS bertujuan agar pembayaran digital jadi lebih mudah bagi masyarakat dan dapat diawasi oleh regulator dari satu pintu.
Baca juga: UMKM Memiliki Peran Strategis dan Terbukti Mampu Bertahan Ditengah Krisis kata Presiden GBN
Karena telah berstandar, QRIS dapat digunakan lintas platform.
BI juga telah memperpanjang pemberian diskon bagi UMKM pengguna QRIS.
“Jadi biaya yang harus dibayarkan oleh Merchant yang menggunakan QRIS, menjadi 0 persen untuk merchant mikro, yang tadinya sampai September kita perpanjang sampai Desember 2020 sesuai kesepakatan dengan ASMI,” kata Filia.
Untuk mengimbangi masifnya pembayaran non-tunai, kata Filia, Bank Indonesia jugah memitigasi risiko, dengan mengeluarkan blue print sistem pembayaran Indonesia 2025.
“Blue print ini esensinya, kita ingin menciptakan ekosistem yang sehat bagi ekonomi keuangan digital, ada tiga esensi kebijakan (di dalamnya),” lanjut Filia.
Baca juga: Chord Gitar Lagu Kukira Kau Rumah - Amigdala: Lengkap dengan Lirik dan Video Klipnya
Ketiga esensi kebijakan itu mencakup restrukturisasi industri sistem pembayaran, membangun infrastruktur sistem pembayaran yang bisa saling bekerja sama dan terhubung, serta membangun pencatatan dan pendataan yang bisa diakses semua orang.
Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijadi Pangerapan mendikung QRIS sebagai opsi pembayaran cashless.
“Dengan QRIS ini, ini enak, nggak pakai uang kembalian, nyaman, mau ke pasar, ke kaki lima kita tidak perlu pegang lagi,” kata Semuel.
QRIS menurutnya menjadi solusi, karena selain memudahkan transaksi juga sekaligus mencatatkan transaksi.
Dengan pencatatan tersebut akan membantu dalam menghitung proyeksi ekonomi dan melihat lebih jelas perilaku belanja masyarakat.