News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Manulife Optimalkan Layanan Nasabah di Era Pandemi

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berjalan di depan kantor pusat Asuransi Manulife di Jln Sudirman, Jakarta, Selasa (19/5/2020). Di tengah pelemahan pasar global, bisnis Manulife tetap tumbuh, dengan total asset kelolaan di tahun 2019 naik 9% atau Rp72 triliun dari tahun 2018.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manulife Indonesia berkomitmen memberikan layanan penyedia solusi keuangan yakni membantu nasabah.

Misalnya, per tanggal 9 November 2020, mereka telah membayar klaim terkait Covid-19 sejumlah Rp 54,5 miliar.

Adanya covid-19, mereka juga menguatkan layanan digitalisasi untuk pemasaran, customer service tanpa harus tatap muka.

Baca juga: Trump Sebut Pengiriman Vaksin Covid-19 Dimulai Pekan Depan

"Kami menggalakkan digitalisasi dan memastikan tenaga pemasar tetap memberikan layanan melalui non-Face to Face," kata President Direktur dan CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland, Sabtu (28/11/2020).

Demikian pula dengan Customer Service tetap melakukan pelayanan ke nasabah dengan cara berbeda tanpa bertatap muka.

Baca juga: Korupsi Asuransi Jasindo, KPK Panggil Empat Saksi

Manulife juga memperluas aplikasi digital untuk nasabah untuk memudahkan mereka dalam mengakses layanan kami, seperti submit klaim, cek polis melalui MiAccount.

"Kami bekerjasama dengan platform seperti Halodoc untuk memperluas jangkauan sehingga nasabah korporasi Manulife dapat memanfaatkan layanan ini untuk cek kondisi kesehatan mereka di aplikasi tersebut," katanya.

Di masa mendatang, Ryan akan melihat kembali layanan-layanan yang diberikan kemudian memperbaruinya dengan lebih optimal.

"Tentunya memanfaatkan teknologi sehingga nasabah dan agen menjadi lebih mudah mencerna dan memahami," jelas Ryan.

Ryan menambahkan, digitalisasi dalam gaya hidup imbas pandemi ini, insurtech atau insurance technology bisa dimanfaatkan untuk peningkatkan inklusi dan bisnis asuransi.

Ryan menambahkan, pihaknya akan secara berkala mengadakan pertemuan virtual dengan para nasabah.

Tercatat 2 juta nasabah Manulife Indonesia di seluruh Indonesia.

Berbagai kemudahan ini, kata Ryan diberikan agar lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang mulai sadar akan pentingnya asuransi.

Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) 2019 yang dilakukan OJK, inklusi perasuransian sebesar 6,18 persen.

Angka tersebut menunjukkan jauh di bawah perbankan mencapai 73,88 persen.

Inklusi asuransi yang rendah menunjukkan ruang untuk industri ini berkembang masih sangat besar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini