News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Ragam Tantangan yang Dihadapi Perusahaan untuk Mencetak Leader Terbaik

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah perusahaan yang mengikuti program Indonesia Best Companies in Creating Leaders from Within (IBC CLfW) 2020 yang diselenggarakan SWA Media Group danNBO Indonesia di Jakarta, Senin (7/12/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para direktur sumber daya manusia (SDM) di perusahaan berinisiatif mengimplementasikan program mencetak pemimpin dari internal perusahaan (creating leaders from within) untuk menjawab tantangan dan dinamika bisnis di era disrupsi digital, VUCA (volatile, uncertainity, complexity & ambiguity) serta menyongsong pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

Untuk itu, mereka menciptakan talent pool untuk mencetak pemimpin perusahaan yang berkualitas dan diandalkan.

Demikian rangkuman dari strategi yang dijalankan di sejumlah perusahaan yang mengikuti program Indonesia Best Companies in Creating Leaders from Within (IBC CLfW) 2020 yang diselenggarakan SWA Media Group danNBO Indonesia di Jakarta, Senin (7/12/2020).

Direktur SDM PT Pertamina (Persero) Koeshartanto mengatakan, BUMN menghadapi tiga tantangan dalam mengembangkan SDM, yaitu generation gap, capability gap, dan capacity gap.

Baca juga: Kembangkan Gasifikasi Batu Bara, Pertamina Gandeng Bomba Group

“Untuk mengatasinya, Pertamina membuat model pengembangan kepemimpinan yang berbentuk piramida. Pada landasan terbawah, dibuat program TDA/Trailblazer. Lalu, di lapisan tengahnya ada program Catalyzer. Dan, di pucuknya digelar program Prime,” ujar Koeshartanto

Pertamina menggapai hasil positif di program creating leaders from within dengan model piramida ini.

Promotion rate peserta TDA/Trailblazer mencapai 91%. Perbandingan average performance score (APS) mereka yang mengikuti dan tidak mengikuti program ini berbeda hasilnya.

Asisten manajer yang mengikuti program, misalnya, skor APS-nya mencapai 5,79, sedangkan yang tidak berpatisipasi memperoleh skor 5,53, atau lebih rendah dibandingkan peserta di jabatan ini yang mengikuti program TDA.

Baca juga: Aktif Terlibat Penanggulangan Covid-19, Pertamina Raih Iconomics CSR Award 2020

Sementara itu, 80,5% peserta Catalyzer telah dipromosikan. Sebanyak 25 orang menjadi VP/GM, dan lima orang di level SVP. Lalu, 11 partisipan bahkan telah menjadi direktur di anak usaha atau perusahaan afiliasi.

Pencapaian ini merepresentasikan komitmen jajaran direksi Pertamina yang mempercayakan para pemimpin yang telah mengikuti program yang berjenjang dari tahun ke tahun itu.

“Kepercayaan diberikan kepada pemimpin yang muda maupun yang senior, mereka diberikan kepercayaan mengelola bisnis jutaan dolar, di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya.

Afriwandi, Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, mengungkapkan, dalam perencanaan SDM (workforce planning), Telkom merekrut anak-anak muda untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kapabilitas baru.

“Anak-anak muda ini merupakan modal Telkom untuk mencetak digital talent,” ujar Afriwandi. Sekitar 58% atau 14.500 dari jumlah pegawai Telkom 25 ribu orang itu adalah pegawai berusia muda yang melek digital.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini