TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Harga Bitcoin turun lebih dari 5% pada hari Jumat, setelah melampaui US$ 40.000.
Mata uang digital paling populer di dunia merosot ke level US$ 36.618,36 di bursa Bitstamp, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 40.402,46 di sesi sebelumnya.
Ethereum cryptocurrency saingannya merosot lebih dari 10% ke level US$ 1.064,89.
Bitcoin telah menguat lebih dari 700% sejak titik terendah di bulan Maret. Ini mencapai US$ 30.000 untuk pertama kalinya pada 2 Januari, setelah melampaui US$ 20.000 pada 16 Desember 2020.
Baca juga: Cetak Rekor, Kini Harga Bitcoin Tembus Rp 500 Juta
Pelaku pasar telah memperingatkan akan adanya koreksi setelah pencapaian US$ 40.000.
Meningkatnya permintaan dari institusi, perusahaan, dan baru-baru ini investor ritel telah mendorong lonjakan bitcoin, tertarik oleh prospek keuntungan cepat di dunia dengan imbal hasil sangat rendah dan suku bunga negatif.
Baca juga: ShopeePay Kini Fasilitasi Pembelian Bitcoin di Platform Digital
Ahli strategi JPMorgan menulis pada 5 Januari bahwa mata uang digital telah muncul sebagai saingan emas dan dapat diperdagangkan setinggi US$ 146.000 jika ditetapkan sebagai aset safe-haven.
Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Harga Bitcoin merosot lebih dari 5% setelah sempat mencapai US$ 40.000