Meski warnanya merah, jika digunakan sebagai pewarna, safron mengeluarkan warna kuning keemasan.
Tentang Gudang Saffron, Abay mengatakan, awalnya mereka tidak hanya menerima mereka yang memiliki modal besar untuk bergabung menjualkan saffron.
"Bahkan dulu dengan uang tidak sampai Rp 100.000 pun kami melayani mereka yang ingin mencoba berjualan saffron," ungkapnya.
Diceritakannya, sekarang mereka semua yang dulunya berawal dari nol sudah mulai bisa bangkit dan sukses.
"Sekarang fokus utama kami membuat brand adalah “mengedukasi” masyarakat tentang saffron," sebutnya.
Ia melanjutkan, pihaknya ingin antar penjual saffron bisa berkompetisi dengan baik tanpa harus buat cerita dan saling menjelekkan satu sama lain.
"Karena tidak jarang dirinya melihat brand saffron satu dan lainnya saling over claim dalam berjualan. Tugas kami meluruskan itu semua agar masyarakat tahu secara netral tanpa memihak siapapun," katanya.
"Tidak ada lagi oknum yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat untuk mengeruk keuntungan. Akun IG resmi kami @gudangsaffronofficial akan selalu memberikan informasi tentang dunia saffron," katanya.