Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entitas baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk., dinilai akan membawa sentimen positif untuk pelaku usaha dan investor di pasar saham.
Direktur PT Anugerah Mega Investama sekaligus dosen FEB Trisakti dan MET Atmajaya Hans Kwee meyakini merger tiga bank syariah himbara ini bakal memberi multiplier effect yang signifikan.
Menurutnya, kapasitas bank anggota merger yang sudah kuat berpotensi membawa dampak positif signifikan terhadap pemulihan ekonomi tahun ini akibat Covid-19.
"Ini sudah sangat bagus merger syariah. Entitas baru ini akan mendapat size yang sangat besar, baik aset maupun cabang plus sumber daya manusia yang sangat berkualitas. Banyak hal yang mereka bisa lakukan untuk pemulihan ekonomi nasional," ujar Hans Kwee, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Mandiri Syariah Catat Laba Bersih Rp 1,43 Triliun Per Desember 2020
Baca juga: Iconomics Dorong Industri Masuk ke Ekosistem Syariah
Baca juga: Rabu Hijrah Dukung Pengangkatan Erick Thohir Jadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah
Dia menjelaskan, entitas hasil merger yang bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., dapat secara kuat berkontribusi pada pembiayaan infrastruktur.
Peran bank syariah ini juga akan besar dalam menambah dan memperluas pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Di samping itu, Hans Kwee mengatakan potensi penggalangan dana murah dari Bank Syariah Indonesia akan lebih baik.
Menurutnya, Bank Syariah Indonesia akan mempunyai saluran global yang mumpuni untuk menggalang dana murah non-kovensional, yang dapat digunakan dalam membiayai berbagai proyek strategis.
Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto menyampaikan merger bank syariah akan membuat aset perbankan syariah menjadi semakin besar.
"Bank apapun itu, dia memang harus besar. Ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, sekaligus menciptakan pembiayaan berbiaya lebih terjangkau," ujar Doddy.
Dia menilai entitas baru ini akan memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan bisnis ke depan, terlebih karena faktor luasnya jaringan eksisting usaha bank yang terlibat merger yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
Proses merger bank syariah milik Himbara telah mencapai tahap akhir, pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan izin penggabungan pada 27 Januari 2021.