Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mempersiapkan alih kelola Blok Rokan yang akan dioperasikan Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 9 Agustus 2021.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan, RP Yudantoro menyatakan, dalam menjalankan Blok Rokan ke depan, PHR melakukan koordinasi intensif dengan SKK Migas dan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
"Terutama untuk transisi sembilan bidang utama demi menjamin keberlangsungan seluruh kegiatan operasi, dan kegiatan rutin pasca blok dioperasikan oleh PHR,” ujar Yudantoro, Selasa (16/2/2021).
"Sembilan bidang utama transisi Rokan meliputi drilling work over, pasokan listrik dan uap, kontrak dan SCM, IT dan petroteknikal, data transfer, human capital, SOP dan perijinan, chemical EOR, serta lingkungan dan ASR (Abandonment and Site Restoration)," sambungnya.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Pertamina, PLN Pasok Listrik dan Uap di Wilayah Kerja Rokan
Menurutnya, PHR juga telah mempersiapkan program jangka panjang untuk mempertahankan produksi dan menahan laju penurunan minyak.
Setidaknya, kata Yudantoro, ada 44 sumur pengembangan yang akan dilakukan pengeboran pada 2021 pasca Blok dialihkan ke Pertamina.
Baca juga: Efisiensi Proyek Pipa Minyak Blok Rokan Jadi Standar Baru Proyek Infrastruktur PGN
Kemudian, direncanakan akan ada 40 sumur pengembangan tambahan lainnya, sesuai diskusi dengan SKK Migas.
"Sesuai dengan jangka waktu kontrak bagi hasil dengan Pemerintah, Blok Rokan akan dioperasikan hingga tahun 2041 oleh PHR. Pada masa itu kami harus memastikan Blok Rokan terus dapat berkontribusi maksimal terhadap produksi nasional melalui berbagai program yang kami jalankan", kata Yudantoro.
Blok Rokan merupakan blok penyumbang produksi sebanyak 24 persen terhadap produksi nasional.
Saat ini Blok Rokan dioperasikan oleh PT Chevron Pacific Indonesia dengan rata-rata produksi pada kisaran 165 Ribu barrel per hari. Blok Rokan memiliki lima lapangan besar yaitu Duri, Minas, Bangko, Balam South, dan Petapahan yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau.