"Melalui kegiatan ini kami juga mengajak seluruh petani untuk menerapkan pemupukan berimbang dengan mengombinasikan pupuk organik dan pupuk anorganik sesuai dosis yang dianjurkan. Ini sebagai dukungan kami untuk membangun pertanian Indonesia yang berkelanjutan," ujar Dwi Satriyo.
Petrokimia Gresik mengawali demplot ini dengan pengujian tanah oleh mobil uji tanah. Setelah itu petugas agronomis memberikan rekomendasi pemupukan yang berimbang dan presisi kepada petani.
"Alhamdulillah hari ini kita dapat melihat bagaimana pertumbuhan tanaman sangat bagus, dan hasil panen yang baik," ujarnya.
Sebagai komitmen menjaga ketahanan pangan nasional, Dwi Satriyo juga melakukan blusukan dan menyapa petani untuk menjaring aspirasi petani di Kabupaten Tegal.
Pihaknya juga mengunjungi distributor dan kios, serta menggelar One Day Promotion untuk memastikan ketersediaan pupuk petani tercukupi, baik subsidi maupun komersial.
"Pupuk merupakan kunci penting program peningkatan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional. Untuk itu, kami memastikan ketersediaan pupuk hingga level kios, baik itu subsidi maupun komersial sebagai pendukung subsidi," ujarnya.
Kabupaten Tegal saat ini memiliki 38 ribu hektar lahan pertanian. Sekitar 82 persen diantaranya diairi dengan sistem irigasi. Inilah yang menjadikan Tegal sebagai lumbung padi nasional.
Potensi ini menjadi tantangan bagi Petrokimia Gresik untuk memacu produktivitasnya.