News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bendungan Way Sekampung Senilai Rp 2 Triliun Ditargetkan Selesai Juli 2021

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendungan Way Rarem di Lampung Utara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian PUPR menyebut pembangunan fisik Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada saat ini sudah mencapai 92,24 persen.

"Ditargetkan pada Juli 2021 sudah rampung dan sudah bisa dimulai diisi air (impounding), sehingga paling lambat Desember 2021 sudah bisa menampung air," Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Selasa (23/3/2021).

Menurutnya, pembangunan Bendungan Way Sekampung memakan biaya Rp 2,07 triliun, yang memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

Bendungan dengan kapasitas tampung 68,06 juta meter persegi dengan luas genangan 800 hektar, merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir di Provinsi Lampung yang terhubung dengan Bendungan Batutegi dan Margatiga.

"Tidak kalah penting adalah fungsi pengendalian banjir, jadi dengan kapasitas tampung 68 juta m3, maka hujan yang turun akan ditampung dulu. Sebelumnya juga telah ditampung di Batutegi, lalu turun ke Way Sekampung, dan turun lagi ke Margatiga yang targetnya rampung Desember 2021. Ini upaya pengendalian dari hulu hingga hilir untuk bisa mengurangi risiko banjir," papar Jarot.

Bendungan ini juga akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi DI Sekampung seluas 55.373 hektar dan menambah areal irigasi DI Rumbia Extension seluas 17.334 hektar.

Dengan dibangunnya jaringan irigasi tersebut, diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan intensitas tanam 270 persen, jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.

Selain mendukung kebutuhan air irigasi di Provinsi Lampung, selesainya Bendungan Way Sekampung juga dapat dimanfaatkan sebagai penyedia air baku untuk Kota Bandar Lampung, Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan sebesar 2.482 liter/detik, potensi tenaga listrik sebesar 5,4 MW, mereduksi banjir sebesar 185 m3/detik serta menjadi objek wisata di Kabupaten Pringsewu.

"Untuk air baku akan kita laksanakan secara bertahap, saat ini eksisting di Kabupaten Pringsewu air baku yang sudah terpenuhi sebesar 200 liter per detik," paparnya.

"Total kebutuhan ke depan 2.250 liter per detik untuk Kabupaten Pringsewu, Kota Bandar Lampung, Beranti dan Metro. Saat ini sedang pelaksanaan 800 liter per detik untuk Kota Bandar Lampung," sambung Jarot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini