Selanjutnya, Tony juga bertanya soal kepemimpinan dan bagaimana cara Honesti mengelola krisis.
Ones mengatakan, di lingkungan BUMN kita tidak punya ruang untuk melakukan kesalahan, seperti isu korupsi dan lain-lain. Bagi Ones, yang paling penting saat krisis adalah punya rencana cadangan. Kita juga tidak perlu terlalu khawatir untuk gagal, kegagalan adalah bagian dari pembelajaran dan kita bisa gunakan pembelajaran itu di masa depan.
Ones melanjutkan, tekanan adalah bagian dari pekerjaan, terutama di BUMN.
"Saya juga mempunyai dukungan dari pimpinan, untuk saya berkonsultasi, berdiskusi, bagaimana mengatasi krisis, saya akan melaporkan apa yang sudah saya lakukan untuk mengatasi krisis tersebut. Dan yang paling penting adalah upaya yang kita lakukan untuk membawa situasi keluar dari krisis dan menyelesaikan masalah. Saya akan mengelola semuanya, saya akan bertanggung jawab terhadap keputusan yang saya buat, dengan begitu kita akan mendapatkan kepercayaan mereka, dan akan lebih mudah untuk mendapatkan persetujuan jika sekiranya kita harus mengambil langkah Plan B."
Terakhir Tony menanyakan kesetiaan Honesti kepada almamater ITB, padahal sudah menjadi alumni sejak lama.
“Anda sudah meninggalkan ITB sudah lama. Saya bisa melihat itu dari rambutmu saat ini. Mengapa Anda sangat mencintai ITB, mengapa Anda sangat ingin berkontribusi?” tanya Tony.
Honesti lantas menerangkan dirinya bisa seperti sekarang karena ITB.
Kini saatnya, Honesti untuk kembali membawa seluruh pengalamannya bagi almamater ITB.
“Sudah barang tentu saya harus kembali mengabdi untuk ITB khususnya bagi alumni,” pungkas Honesti.
Sebelumnya, CEO Bio Farma Honesti Basyir mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 2021-2025.
Pada 31 Januari 2021, Ones mendeklarasikan pencalonannya di bursa Ketua Umum IA ITB dalam suatu acara daring yang dihadiri oleh berbagai alumni berbagai angkatan.
Ones saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Bio Farma (Holding Farmasi BUMN). Ones mendapatkan gelar sarjana Teknik Industri ITB kemudian melanjutkan studi Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom, Bandung, Jawa Barat.
Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat pada 24 Juni 1968 ini pernah menduduki berbagai posisi, mulai dari Direktur Utama Kimia Farma, Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia, Direktur Wholesale and International Service PT Telkom Indonesia, Vice President Strategic Business Development Direktorat IT Solution & Strategic Portfolio Telkom, dan jabatan lainnya.