Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang merupakan BUMN bergerak pada bisnis agro industri, tengah melakukan revitalisasi pabrik gula dan perluasan areal perkebunan tebu.
Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan, hal tersebut merupakan wujud dari komitmen perseroan dalam memperkuat industri gula nasional.
“Saat ini ada 5 pabrik gula RNI yang beroperasi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat dengan total kapasitas produksi 28 ribu ton cane per day (TCD).
Perseroan tengah melakukan pengkajian dan penjajakan kerjasama terkait pengaktifan kembali 1 sampai dengan 2 pabrik gula RNI di wilayah Jawa Barat,” jelas Arief dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).
Dirinya melanjutkan, selain di lini off farm, RNI juga tengah memperkuat lini on farm melalui perluasan areal perkebunan tebu dengan melakukan penambahan lahan tebu seluas kurang lebih 20.000 ha melalui kerjasama dengan Perum Perhutani.
Baca juga: Impor Gula 75 Ribu Ton, Ternyata Ini Alasan RNI
Dengan penguatan on farm dan off farm, RNI berusaha menambah produksi gulanya dari 230 ribu ton gula di tahun 2020 menjadi sekitar 430 ribu ton gula di tahun 2024.
Di sisi lain, RNI juga memprioritaskan pemberdayaan dan penyerapan gula milik petani tebu rakyat.
Arief meyakini, keberadaan petani tebu rakyat sangat penting dan strategis bagi keberlangsungan operasional pabrik gula bahkan bagi industri gula nasional.
Baca juga: Jaga Kebutuhan Pasar, RNI Segera Salurkan 75 Ribu Ton Gula Impor
Menurutnya, di tahun 2020, dari tiga Anak Perusahaan RNI yang bergerak dalam industri gula yaitu PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru, RNI telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu, dengan jumlah petani tebu rakyat yang mejadi mitra RNI Group sekitar 4 ribu petani.
Di wilayah Jawa Barat, RNI telah menjalankan kemitraan tebu dengan memanfaatkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT PG Rajawali II di Subang, Indramayu, dan Majalengka.
“Ini merupakan wujud dari keberpihakan perusahaan terhadap petani tebu rakyat. Kedepannya program kemitraan dan kerja sama dengan petani tebu akan terus diperkuat dan ditingkankan,” ungkapnya.
Arief mengatakan, program-program tersebut merupakan bagian dari upaya RNI untuk menjaga keberlanjutan indutri gula nasional.
“Dengan industri gula yang semakin kuat diharapkan ketergantungan kebutuhan dalam negeri terhadap gula impor dapat berkurang,” pungkasnya.